Rukun Zakat Fitrah yang Wajib Dipahami Umat Islam

rukun zakat fitrah/sumber: Freepik

Dalam melaksanakan amalan baik, maka umat muslim harus memahami keseluruhannya, termasuk dalam rukun zakat fitrah. Ketika umat Islam mengetahui rukun dan tata cara pelaksanaan zakat fitrah, maka ibadah ini akan memberikan kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain. Berikut ini beberapa penjelasan terkait rukun zakat fitrah.

Niat Melakukan Zakat Fitrah

Dalam buku Panduan Ibadah Lengkap Sehari-Hari karya Syariffurrahman El-Fati (Kawah Media: 2014) dijelaskan tentang niat berikut ini.

Artinya: Aku berniat untuk mengeluarkan zakat fitrah untuk diri sendiri demi mengharapkan ridha Allah semata.

Terdapat Muzakki (Orang yang Berzakat)

Muzakki atau orang yang berzakat merupakan salah satu rukun dalam berzakat. Adapun syarat menjadi seorang muzakki adalah sebagai berikut.

1. Beragama Islam

2. Merdeka, tidak terjajah dan bukan budak

3. Baligh dan berakal sehat

4. Memiliki harta yang sudah memili nishab (zakat mal)

Terdapat Penerima Zakat

Dalam ajaran agama islam, terdapat 8 golongan yang bisa menerima zakat, antara lain adalah sebagai berikut.

1. Fakir

2. Miskin

3. Gharim (seseorang yang berhutang)

4. Riqab (hamba sahaya)

5. Muallaf

6. Fi sabilillah (orang yang berperang membela islam)

7. Musafir

8. Amil (orang yang mengurus pembayaran dan penyaluran zakat)

Terdapat Barang yang Dizakati

Barang yang menjadi bentuk zakat fitrah adalah beras sebesar 2.5 kilo atau yang setara dengannya. Hal ini sesuai dengan hadist riwayat Ibnu Maja berikut ini.

Selain 4 rukun di atas,pelaksanaan dalam zakat fitrah juga harus diperhatikan. Yaitu ketika masih memasuki bulan Ramadhan, hingga batas maksimalnya sebelum dilaksanakan sholat Idul Fitri. Setelahnya, zakat fitrah terhitung shadaqah.

Setelah memahami rukun zakat fitrah dengan benar, maka umat Islam bisa melaksanakannya sesuai tuntunan. Amalan sunnah yang berpahala akan semakin baik ketika dilakukan dengan ikhlas dan mengharapkan ridha Allah. Hal ini juga akan semakin melengkapi kesempurnaan ibadah puasa yang telah dijalankan 30 hari penuh. (ANG)