Rumus Break Even Point dan Contoh Perhitungannya

Ilustrasi Rumus Break Even Point

Rumus Break Even Point bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menghitung laba yang diinginkan, dan menghindari kerugian. Dalam bukunya, Akuntansi Biaya, Kautzar Riza Salman pad atahun 2016 telah menuliskan pengertian dari analisis rumus Break Even Point sebagai berikut:

”Analisis break even point atau analisis titik impas yaitu analisis yang menunjukkan tingkat penjualan di mana total pendapatan yang diperoleh dapat menutup biaya total”

Rumus Break Even Point dan Contoh Perhitungannya

Analisis Break Even Point digunakan untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai, agar perusahaan minimal tidak menderita kerugian, sesuai dengan yang ditulis oleh Rudianto pada bukunya yang berjudul Akuntansi Manajemen Informasi untuk Pengambilan Keputusan Strategis tahun 2013.

Berikut ini contoh perhitungan rumus Break Even Point:

Launa memiliki sebuah usaha toko tas kulit dengan Fixed cost sebesar Rp.5.000.000. Variable Cost adalah sebesar Rp.250.000/unit, dan harga jualnya Rp.1.500.000/unit.

Maka BEP per unitnya yaitu :

BEP Unit = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)

= Rp.5.000.000/ (Rp.1.500.000 – Rp.250.000)

= Rp.5.000.000 / Rp.1.250.000

= 4

Artinya, Launa akan mengalami balik modal sebagai laba perusahaan jika mampu menjual 4 unit tas kulit dalam satu bulannya.

Pada penjualan sepeda ke 5, maka Launa sudah bisa mendapatkan keuntungan karena biaya tetap sudah tertutupi oleh penjualan 4 unit tas kulit sebelumnya.

Sedangkan BEP Rupiahnya adalah sebagai berikut:

BEP Rupiah = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga per Unit)

= Rp. 5.000.000/ (1.250.000 – 250.000)/1.250.000)

= Rp.5.000.000 / 0.8

= Rp 6.250.000

Artinya, Launa sudah mengalami balik modal jika mencapai penjualan sebesar Rp 6.250.000,-. Semoga berguna, ya. (Adelliarosa)