Rumus Break Even Point untuk Mendapatkan Laba

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
17 Februari 2021 22:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rumus Break Even Point, sumber: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Rumus Break Even Point, sumber: Freepik
ADVERTISEMENT
Penerapan rumus Break Even Point sangatlah berguna dalam mengelola keuangan dalam suatu usaha, terutama untuk bisa menghindari kerugian dan juga untuk memaksimalkan laba atau keuntungan.
ADVERTISEMENT
Break Even Point sendiri merupakan titik impas, dimana pendapatan yang diterima sama dengan pengeluaran atau biaya-biaya, dengan kata lain sebuah usaha belum mendapatkan laba, dan tidak juga menderita kerugian dalam titik Break Even Point.
Laba, dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) memiliki pengertian sebagai berikut:
selisih lebih antara harga penjualan yang lebih besar dan harga pembelian atau biaya produksi; keuntungan (yang diperoleh dengan menjual barang dengan harga lebih tinggi daripada pembeliannya, membungakan uang, dan sebagainya

Rumus Break Even Point

Menurut Susan Irawati dalam bukunya “Manajemen Keuangan” yang terbit tahun 2006, asumsi dasar yang digunakan dalam perhitungan Break Even Point adalah sebagai berikut :
ADVERTISEMENT
Untuk bisa mengetahui titik impas agar mendapatkan keuntungan atau laba, berikut ini adalah rumus Break Even Point:
Keterangan rumus Break even Point di atas adalah sebagai berikut:
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap bersifat konstan atau tetap, terlepas perusahaan melakukan produksi atau tidak.
Contoh dari biaya tetap adalah gaji karyawan dan tarif sewa tempat usaha.
2. Biaya Variabel (Variable Cost)
Variable cost sifatnya dinamis sesuai volume produksi. Artinya, ketika proses produksi meningkat, maka biaya variabel ikut bertambah.
Contoh dari biaya variabel adalah biaya listrik serta ongkos bahan baku.
3. Harga Jual (P)
Harga jual atau Price berlaku untuk setiap satuan unit. Nilainya diperoleh dari penjumlahan harga pokok plus keuntungan yang ingin diperoleh.
ADVERTISEMENT
Untuk bisa menerima laba atau keuntungan, maka penjual haruslah menetapkan biaya di atas nilai BEP rupiah, atau dengan menjual satuan unit yang lebih banyak dari nilai BEP unit menggunakan rumus Break Even Point yang telah disebutkan di atas. Semoga bermanfaat.(Adelliarosa)