Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sebab Khusus Terjadinya Perlawanan Pangeran Diponegoro
15 Oktober 2022 17:09 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pangeran Diponegoro adalah seorang pahlawan nasional dari Yogyakarta. Perang Diponegoro berlangsung selama lima tahun, yakni tahun 1825 sampai 1830. Perang Diponegoro disebut juga sebagai Perang Jawa.
ADVERTISEMENT
Sebab-sebab perlawanan Pangeran Diponegoro digolongkan menjadi sebab umum dan sebab khusus. Dalam artikel berikut ini, kita akan menyimak sebab khusus terjadinya perlawanan Pangeran Diponegoro dan sejarah singkat perlawanannya.
Sebab Khusus Perlawanan Pangeran Diponegoro
Menurut buku Ilmu Pengetahuan Sosial oleh Sugiharsono, dkk (2008: 62), sebab khusus terjadinya perlawanan Pangeran Diponegoro adalah pemasangan patok oleh Belanda untuk pembangunan jalan yang melintasi tanah dan makam leluhur Pangeran Diponegoro di Tegalrejo. Pemasangan patok tersebut dilakukan tanpa izin sehingga ditentang oleh Pangeran Diponegoro.
Sikap Pangeran Diponegoro dalam melawan Belanda mendapatkan simpati dari rakyat. Menurut buku Ensiklopedi Pahlawan: Semangat Pahlawan Perintis Kemerdekaan Indonesia oleh R. Toto Sugiarto (2017: 29), atas saran dari pamannya, Pangeran Mangkubumi, Pangeran Diponegoro menyingkir dari Tegalrejo dan membuat markas di Goa Selarong. Pangeran Diponegoro menyatakan bahwa perlawanannya adalah perang sabil.
ADVERTISEMENT
Semangat perang sabil yang dikobarkan Pangeran Diponegoro menyebar luas sampai ke wilayah Pacitan dan Kedu. Para tokoh yang turut berperan dalam perlawanan ini di antaranya adalah Kyai Modjo dan Sentot Alibasya Prawirodirjo.
Pada tahun 1927, Belanda melakukan penyerangan terhadap Pangeran Diponegoro menggunakan sistem benteng sehingga Pasukan Pangeran Diponegoro terjepit.
Pada tanggal 28 Maret 1830, Pangeran Diponegoro menemui Jenderal de Kock di Magelang. De Kock memaksa mengadakan perundingan dan mendesak Pangeran Diponegoro untuk menghentikan perang. Pangeran Diponegoro menolak permintaan tersebut, namun pihak Belanda telah mempersiapkan penangkapan dengan teliti. Akhirnya, pada hari itu juga, pasukan Pangeran Diponegoro berhasil disergap oleh Jenderal de Kock di Magelang.
Pangeran Diponegoro menyatakan bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota pasukannya dilepaskan. Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Ungaran, lalu dibawa ke Gedung Karesidenan Semarang dan langsung dibawa ke Batavia kemudian dipindahkan ke Makassar. Penangkapan ini diabadikan dalam lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro oleh pelukis Raden Saleh.
Itulah penjelasan mengenai sebab khusus perlawanan Pangeran Diponegoro serta sejarah Perang Diponegoro. Semoga penjelasan ini dapat menambah wawasan Anda mengenai sejarah perlawanan terhadap pemerintah kolonial di Nusantara. (IND)
ADVERTISEMENT