Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Sebutan bagi Orang yang Membayar Zakat dan Golongan Penerimanya
3 April 2024 18:14 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Menjelang lebaran, terdapat sebuah amalan yang wajib dilaksanakan setiap umat Islam, yakni membayar zakat fitrah. Perlu diketahui, orang yang membayar zakat disebut dengan muzaki.
ADVERTISEMENT
Sedangkan orang yang menerima zakat disebut dengan mustahik. Zakat tidak bisa diberikan secara sembarangan. Sebab, dalam agama Islam terdapat 8 golongan yang berhak menerima zakat.
Sebutan bagi Orang yang Membayar Zakat
Zakat berasal dari kata zakaa-yazuuku-zakatan yang berarti murni, bertambah, dan suci. Adapun menurut Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam Wa Adillatuhu menjelaskan bahwa zakat secara bahasa memiliki arti berkembang, bertambah, dan berkah.
Sedangkan menurut istilah ialah mengeluarkan sejumlah harta tertentu untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak dengan syarat yang telah ditentukan Islam.
Zakat sendiri merupakan salah satu rukun Islam dan secara khusus disebutkan dalam Alquran. Allah Swt. berfirman:
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا
Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.” (QS. At Taubah: 103)
ADVERTISEMENT
Secara umum, zakat terbagi menjadi dua macam, yakni zakat mal dan zakat fitrah. Zakat mal atau zakat harta dikeluarkan kepada seseorang setiap tahunnya apabila telah mencapai nisab atau senilai dengan 85 gram emas.
Di sisi lain, zakat fitrah adalah zakat yang ditunaikan setiap umat Islam dengan makanan pokok sebanyak satu sho’ atau 2,5 kg menjelang hari raya Idulfitri.
Orang yang membayar zakat disebut dengan muzaki. Orang ini memiliki kewajiban untuk menunaikan zakat, baik itu zakat mal karena telah melewati nishab maupun zakat fitrah menjelang perayaan lebaran.
Sedangkan menurut UU No. 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat pasal 1, muzaki adalah orang atau badan yang dimiliki oleh orang muslim yang berkewajiban menunaikan zakat. Sehingga, muzaki tidak hanya kepada seseorang, namun juga badan yang telah menunaikan zakat.
ADVERTISEMENT
Golongan Penerima Zakat
Dikutip dari buku Filantropi Islam, Arif Maftuhin (2017), golongan yang menerima zakat berdasarkan firman Allah Swt. :
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاء وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِّنَ اللّهِ وَاللّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS At Taubah: 60)
Dari ayat di atas, diketahui bahwa golongan yang menerima zakat sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Baca Juga: Pengertian Zakat Fitrah dan Syarat Wajibnya
Sekarang sudah mengerti istilah dari orang yang membayar zakat disebut apa dan golongan mana saja yang berhak menerimanya bukan? Semoga penjelasan di atas dapat menambah wawasan tentang salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan setiap muslim.(MZM)