Sebutan untuk Orang yang Beriman dalam Islam

Ilustrasi Sebutan untuk Orang yang Beriman. Foto. dok. Masjid Pogung Dalangan (Unsplash.com)

Orang yang beriman disebut pula dengan istilah orang mukmin. Pembahasan mengenai orang iman dalam Islam dikaji dalam berbagai dalil baik Alquran maupun hadis. Untuk mengetahui penjelasan mengenai bagaimana seorang disebut sebagai orang beriman dapat Anda ketahui secara lengkap dalam artikel berikut.

Sebutan untuk Orang yang Beriman dalam Islam dan Dalil yang Membahasnya

Dalam Islam, orang-orang yang iman disebut dengan sebutan khusus. Orang yang beriman disebut pula sebagai orang mukmin. Pembahasan mengenai definisi orang iman juga dipaparkan secara rinci dalam buku berjudul Jiwa yang Merdeka yang ditulis oleh Muhammad Naf'an (2014: 251).

Ilustrasi Sebutan untuk Orang yang Beriman. Foto. dok. Fadkhera Official (Unsplash.com)

Dikutip dari buku tersebut bahwa iman berasal dari kata “amana” yang berarti “percaya”. Orang yang beriman disebut mukmin. Mukmin artinya orang yang mengamankan. Maka seorang mukmin ialah mereka yang senantiasa mengamankan orang lain. Meliputi keamanan harta, martabat, serta nyawa orang lain.

Tak hanya itu, penjelasan mengenai orang iman juga disebutkan dalam buku berjudul Sirah Nabawiyah-Ibnu Hisyam yang disusun oleh Ibnu Hisyam, ‎Ali Nurdin (2019: 503) yang memaparkan bahwa Allah berfirman tentang orang-orang mukmin tersebut:

Ilustrasi Sebutan untuk Orang yang Beriman. Foto. dok. Faseeh Fawaz (Unsplash.com)

Dari pemaparan tersebut kita dapat mengetahui bahwa Allah menjelaskan mengenai ciri-ciri orang iman yaitu orang yang beriman kepada Allah dan Rasulullah. Selain dibahas dalam Alquran, ciri-ciri orang iman juga disebutkan dalam sebuah hadis yang berbunyi:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ مِنْ أَكْمَلِ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَأَلْطَفُهُمْ بِأَهْلِهِ ».

Pemaparan lengkap mengenai sebutan orang iman dalam Islam dan juga dalil yang membahasnya dapat Anda pelajari untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan diri agar kita senantiasa menjadi hamba yang selalu disayangi dan dirahmati Allah. (DAP)