Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Bangsa Indonesia Pada Masa Pergerakan Nasional
11 Agustus 2021 16:29 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kemerdekaan Indonesia diraih dalam waktu yang lama dan dengan berbagai macam cara perjuangan. Salah satu perjuangan meraih kemerdekaan adalah pergerakan nasional yang dipelopori kaum terpelajar. Apa itu pergerakan nasional dan bagaimana bentuk perjuangan kemerdekaan dalam pergerakan nasional? Simak penjelasan tentang sejarah bangsa Indonesia berikut ini.
ADVERTISEMENT
Sejarah Bangsa Indonesia Pada Masa Pergerakan Nasional
Berikut ini adalah pemaparan mengenai sejarah pergerakan nasional berdasarkan buku IPS Terpadu (Sosiologi, Sejarah, Geografi, Ekonomi) oleh Nana Supriatna, Mamat Ruhimat, dan Kosim. (PT Grafindo Mediapratama, hlm 120-125).
Pada masa sebelumnya, perjuangan kemerdekaan di nusantara dilakukan dengan kekuatan senjata dan bersifat kedaerahan. Pada awal abad ke-20, perjuangan meraih kemerdekaan dilakukan dengan organisasi politik, pendidikan dan ekonomi. Perjuangan dalam bentuk ini tidak lepas dari adanya kesadaran nasional. Golongan terpelajar di Indonesia pada masa itu adalah golongan pertama yang memiliki kesadaran nasional. kesadaran nasional itu lah yang memicu adanya pergerakan nasional.
Perkembangan pergerakan nasional di Indonesia dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dari luar (eksternal) dan faktor dari dalam (internal).
ADVERTISEMENT
Faktor dari Luar
Adanya kesadaran di antara bangsa-bangsa di Asia dan Afrika yang masih terjajah untuk melakukan perlawanan secara nasional kepada penjajah. Kesadaran tersebut juga dipengaruhi paham baru di Eropa seperti demokrasi, nasionalisme, liberalisme, dan sosialisme. Paham-paham ini menyadarkan bahwa penjajahan bertentangan dengan hak asasi manusia dan kebebasan. Kesadaran ini mempengaruhi munculnya pergerakan nasional di Indonesia.
Peristiwa Perang Dunia I (1914-1918) menyadarkan bangsa di Asia dan Afrika bahwa bangsa-bangsa penjajah sedang berperang memperebutkan daerah jajahan.Golongan terpelajar di Asia dan Afrika menyadari sudah waktunya mereka melawan para penjajah dan menentukan nasib sendiri atau self determination. Salah seorang tokoh nasionalis yang menyuarakan self determination bagi Bangsa Indonesia adalah Iwa Kusumasumantri.
Terjadinya Revolusi Rusia 1917 memberi contoh pada bangsa Asia untuk melawan para penjajah barat yang berideologi kapitalisme dan imperialisme
ADVERTISEMENT
Kemenangan dan perlawanan bangsa Asia terhadap bangsa barat, memberi inspirasi bangsa Indonesia untuk melakukan hal yang sama.
Faktor dari Dalam
Lahirnya golongan terpelajar yaitu golongan yang pertama yang menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa tanpa membedakan suku, agama, dan golongan
Tindakan pemerintah yang sangat diskriminatif membangkitkan semangat perlawanan dari bangsa Indonesia. Orang-orang Indonesia berpendidikan dan berpaham nasionalisme dan demokrasi berusaha melakukan perlawanan melalui perjuangan politik, sosial, dan budaya dengan organisasi politik yang mereka dirikan.
Organisasi Pergerakan Nasional
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, golongan terpelajar melaksanakan perjuangan perlawanan terhadap penjajah melalui organisasi modern. Organisasi modern dalam sejarah pergerakan nasional adalah sebagai berikut:
Budi Utomo
Budi Utomo didirikan pada 20 Mei 1908. oleh Soetomo seorang mahasiswa STOVIA atau sekolah dokter Jawa. Pendirian Budi Utomo ini atas anjuran dr. Wahidin Soedirohusodo. Selain berjuang dalam bidang sosial dan pendidikan, Budi Utomo juga berjuang dalam bidang politik dengan memperjuangkan didirikannya Volksraad atau Dewan Rakyat. Dewan tersebut merupakan badan perwakilan yang anggotanya orang Indonesia. Atas usulan Budi Utomo, Dewan Rakyat didirikan pada tahun 1908.
ADVERTISEMENT
Sarekat Islam
Sarekat Islam pada awalnya adalah Sarekat Dagang Islam yang didirikan oleh Haji Samanhudi pada akhir 1905. Setelah HOS Cokroaminoto masuk menjadi anggota dan pengurus, organisasi ini berubah nama menjadi Sarekat Islam. Walaupun organisasi ini berbasis Islam namun perjuangannya bersifat nasional dan memiliki tujuan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan.
SI berkembang dengan sangat pesat pada masa itu.Hal ini membuat pemerintah kolonial Belanda khawatir. Ketika SI meminta badan hukum kepada pemerintah kolonial, Gubernur Jenderal Idenburg menolaknya. Idenburg hanya memberikan badan hukum pada cabang SI di daerah dengan pertimbangan SI lokal tidak akan membahayakan politik pemerintahan kolonial. Meskipun demikian, pada tahun 1916 SI diberi badan hukum oleh pemerintah kolonial.
Indische Partij
Organisasi ini didirikan oleh keturunan Indo (keturunan Indonesia dan Belanda) dan nasionalis pribumi. Pendiri organisasi ini adalah Dr. Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (EFE Douwes Dekker) atau juga dikenal sebagai Danudirja Setiabudi. Ia adalah keluarga jauh Edward Douwes Dekker atau yang kita kenal sebagai Multatuli. selain EFE Douwes Dekker, pendiri lainnya adalah Soewardi Suryaningrat yang kemudian dikenal sebagai Ki Hadjar Dewantara dan Tjipto Mangunkusumo. Ketiga tokoh ini dikenal sebagai tiga serangkai.
ADVERTISEMENT
IP dikenal sebagai partai yang sangat nasionalis. Partai ini terbuka terhadap semua golongan tanpa membedakan asal usul keturunan, agama, dan sosial ekonomi. Tujuan partai ini sangat jelas dan tegas yaitu mencapai Indonesia merdeka.
Perlawanan secara politis yang dilakukan partai ini menyebabkan ditangkapnya para tokoh pendiri IP. Para tokoh tiga serangkai ditangkap pada 4 Mei 1913 dan Indische Partij dinyatakan sebagai partai terlarang.
Perhimpunan Indonesia (Indische Vereeniging)
Indische Vereeniging atau Perhimpunan Hindia didirikan di Belanda oleh para mahasiswa Indonesia di Belanda. Pada mulanya mereka tidak berpolitik, hanya bertujuan belajar. Pada perkembangannya muncul perasaan ingin bersatu di antara orang-orang Indonesia yang belajar di negeri Belanda.
Supaya lebih menunjukkan ke-Indonesiannya, organisasi ini mengubah nama menjadi Perhimpunan Indonesia pada 3 Februari 1925. Para pemimpin Perhimpunan Indonesia menyatakan bahwa organisasi mereka adalah organisasi pergerakan nasional. Sebagai kelompok elit dan golongan menengah baru mereka harus memainkan peran penting sebagai agen pengubah masyarakat dari masyarakat terjajah menuju masyarakat merdeka, dari masyarakat terbelenggu menjadi masyarakat yang bebas.
ADVERTISEMENT
Demikian pemaparan mengenai pergerakan nasional dalam sejarah bangsa Indonesia dan kemerdekaan. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan mengenai sejarah kemerdekaan dalam era pergerakan nasional.(IND)