Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Bhikkhu Ashin Jinarakkhita, Biksu Buddha Pertama di Indonesia
20 Mei 2024 21:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ashin Jinarakkhita merupakan biksu Buddha pertama di Indonesia setelah Kerajaan Majapahit hancur. Perannya bagi kebangkitan agama Buddha di negeri ini cukup besar. Hal tersebut dapat diketahui dalam sejarah Bhikkhu Ashin Jinarakkhita.
ADVERTISEMENT
Sejarah tersebut dimulai dari kelahiran biksu itu sendiri, yaitu pada tahun 1923 di Bogor. Lalu, sejarah ini diakhiri saat biksu tersebut wafat pada tahun 2002 di Jakarta Utara.
Sejarah Bhikkhu Ashin Jinarakkhita Singkat
Salah satu hal yang perlu dipelajari oleh masyarakat Indonesia terutama umat beragama Buddha adalah sejarah Bhikkhu Ashin Jinarakkhita. Berikut uraian singkatnya.
1. Kelahiran
Menurut buku We Are Arya, Santo Saba Piliang (2020: 262), Bhikkhu Ashin Jinarakkhita lahir pada tanggal 23 Januari 1923 di Bogor dengan nama The Boan An atau juga dikenal sebagai Su Kong. Ayahnya adalah seorang pejabat di daerah setempat.
2. Tertarik dengan Hal-Hal Bersifat Spiritual
Saat bersekolah setara SMA, biksu ini sudah tertarik dengan hal-hal yang bersifat spiritual. Hal ini dilanjutkan dengan mengikuti organisasi Theosofi saat berkuliah di Belanda.
ADVERTISEMENT
Namun, beliau memutuskan tak ingin meneruskan pendidikannya di Belanda dan ingin fokus ke penyebaran agama Buddha. Kemudian, biksu tersebut kembali ke Indonesia dan mendirikan perkumpulan yang melestarikan kebudayaan Buddhisme, Taoisme, dan Konfusius.
3. Dithabiskan Menjadi Biksu
Biksu Ashin Jinarakkhita terus memperdalam ilmu agama Buddha. Awalnya, biksu ini belajar dari guru Mahayana di jakarta. Saat telah menjadi sramanera dengan nama Ti Chen, biksu ini berangkat ke Myanmar untuk mempelajari Buddha lebih lanjut.
Di Myanmar inilah biksu ini ditahbiskan pada tahun 1954. Hal ini membuatnya menjadi biksu pertama di Indonesia setelah keruntuhan Kerajaan Majapahit.
4. Peran bagi Agama Buddha
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, biksu ini berperan penting bagi kebangkitan agama Buddha di Indonesia. Misalnya pada tahun 1953 sebelum keberangkatannya menuju Myanmar, Waisak dirayakan secara nasional di Candi Borobudur atas inisiasinya.
ADVERTISEMENT
Lalu setelah kepulangannya dari Myanmar, biksu ini mengadakan tur ke berbagai daerah di Indonesia yang memiliki penduduk beragama Buddha. Tujuannya adalah untuk menyebarkan ajaran Dharma. Biksu ini juga mendirikan berbagai organisasi Buddhisme.
5. Wafat
Biksu Ashin Jinarakkhita wafat pada tanggal 18 April 2002 di Jakarta Utara. Tiga tahun setelahnya, biksu ini mendapatkan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama dari pemerintah karena jasanya yang telah membangkitkan agama Buddha di Indonesia.
Dari sejarah Bhikkhu Ashin Jinarakkhita ini dapat diketahui bahwa biksu tersebut mempunyai keinginan yang kuat terhadap perkembangan agama Buddha di Indonesia. Hal inilah yang membuatnya tetap dikenang meskipun sosoknya telah tiada. (LOV)