Konten dari Pengguna

Sejarah dan Filosofi Tari Panji Semirang dari Bali

Berita Terkini
Penulis kumparan
16 Juli 2022 17:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tari Panji Semirang, sumber foto: (Mathis) by unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tari Panji Semirang, sumber foto: (Mathis) by unsplash.com
ADVERTISEMENT
Tari Panji Semirang merupakan tari tunggal yang asalnya dari Bali. Konon, tari ini diciptakan oleh I Nyoman Kaler pada 1942. Seni tari ini adalah penggambaran dari sosok bernama Galuh Candrakirana yang menyamar sebagai laki-laki untuk menemui orang yang disukainya, yakni Raden Panji Inu Kertapati. Tari ini tidak berbeda jauh dari Tari Turanajaya karena juga termasuk babancarikan, yang mana terdapat kolaborasi antara karakter perempuan dan laki-laki. Lalu, bagaimana sejarah dan filosofi dari Tari Panji Semirang? Agar mengetahui informasi yang lebih lengkap, simak penjelasannya di artikel ini.
ADVERTISEMENT

Sejarah Tari Panji Semirang

Mengutip buku Pembudayaan Literasi Seni di SD oleh Mansurdin (2020), Tari Panji Semirang adalah tarian yang diperkenalkan pertama kali oleh I Nyoman Kaler pada 1942, lalu dilestarikan oleh para muridnya. Tarian ini mengisahkan tentang seorang putri bernama Galuh Candrakirana yang mencari pasangan hidupnya dengan cara menyamar sebagai laki-laki. Adapun pujaan hatinya tidak lain adalah Raden Panji.
Ilustrasi Tari Panji Semirang, sumber foto: (Eyestetix Studio) by unsplash.com
Rasa cintanya yang teramat dalam kepada Raden Panji membuat putri Galuh melakukan pengembaraan yang dilakukan usai kehilangan kekasihnya, Galuh Inu Kertapaji. Dalam babad Bali dikisahkan bahwa keduanya masih menjalin hubungan. Galuh Candrakirana itu sendiri merupakan putri raja Kediri, sedangkan Pangeran Inu adalah putra Raja Jenggala
Saat pangeran Inu akan melamar pujaan hatinya, seseorang bernama Galuh Liku memberitahukan bahwa putri Galuh sedang jatuh sakit dan menghilang secara tiba-tiba. Adapun motif Putri Galuh yang sebenarnya karena ingin mengejar Pangeran Inu, orang yang dicintainya. Kemudian, kisah tersebut diabadikan melalui tarian yang disebut dengan Tari Panji Semirang
ADVERTISEMENT

Filosofi Tari Panji Semirang

Filosofi Tari Panji Semirang memang berfungsi sebagai tari pertunjukkan, entah itu acara peringatan, kenegaraan atau yang lainnya. Umumnya, Tari tradisional Bali ini dipentaskan di dalam pura ataupun di luar pura oleh penari laki-laki dan penari perempuan.
Tari Panji Semirang tidak hanya sekadar menjadi hiburan, namun, mengandung makna yang sangat dalam. Secara tidak langsung, tari ini mengedukasi masyarakat Indonesia tentang sejarah, utamanya sejarah di masa kerajaan.
Tari Panji Semirang termasuk ke dalam tari kakebyaran, yang mana diiringi gamelan berupa gong kebyar. Sedangkan busana yang dikenakan oleh penari berupa destar, bunga merah di telinga kanan, bunga putih di telinga kiri, bunga mas, badong, penutup dada, bebed, gelang kana, anting-anting, dan kipas. (DLA)
ADVERTISEMENT