Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sejarah dan Isi Prasasti Kebon Kopi, Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
12 Agustus 2022 17:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Prasasti Kebon Kopi merupakan salah satu prasasti yang menjadi peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Prasasti ini ditemukan di Kampung Muara, Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor. Terdapat dua jenis prasasti yang ditemukan, yakni Prasasti Kebon Kopi I atau Prasasti Tapak Gajah dan juga Prasasti Kebon Kopi II. Bagi Anda yang ingin tahu tentang sejarah peninggalan kerajaan Tarumanegara yang satu ini, simak artikel berikut, ya.
ADVERTISEMENT
Sejarah dan Isi Prasasati Kebon Kopi sebagai Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Nama Kebon Kopi pada prasasti ini diambil karena berkaitan dengan penemuannya, yaitu ketika dilakukan penebangan hutan untuk lahan perkebunan kopi ketika penjajahan Belanda. Mengutip dari Buku Siswa Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas 10 karya Windriati (2021:270), prasasti Kebon Kopi ditemukan pada abad ke-19.
Pada prasasti Kebon Kopi I atau yang juga disebut dengan Prasasti Tapak Gajah menceritakan tentang gajah tunggangan milik Raja Purnawarman. Berdasarkan catatan sejarahnya, prasasti ini ditemukan oleh seorang tuan tanah pemilik perkebunan kopi yang bernama Jonathan Rigg. Ia melaporkan adanya penempuan prasasti tersebut pada tahun 1863.
Hingga sekarang ini Prasasti Kebon Kopi I tidak dipindahkan sehingga tetap berada di lokasi penemuannya. Prasasti ini menampilkan pahatan tapak kaki gajah yang dipercaya oleh para sejarawan sebagai tunggangan Raja Purnawarman.
ADVERTISEMENT
Adapun isi dari Prasasti Kebon Kopi I menyatakan “Jayavisalasyya Tarumendrasya hastinah…Airwaytabhasya vibatidam – padadyayam” atau yang berarti "Di sini tampak sepasang tapak kaki ... yang seperti (tapak kaki) Airawata, gajah penguasa Taruma (yang) agung dalam ... dan (?) kejayaan" yang dituliskan dalam aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta. Tulisan itu terpahat pada sebongkah batu andesit dan diapit oleh sepasang gambar telapak kaki gajah.
Sedangkan untuk Prasasti Kebon Kopi II ditemukan tidak jauh dari lokasi prasasti pertama. Namun, kini Prasasti Kebon Kopi II sudah hilang karena dicuri pada tahun 1940an. Meski begitu, seorang profesor bernama FDK Bosch dari Belanda sempat mempelajari prasasti ini.
Demikian penjelasan tentang Prasasti Kebon Kopi. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda. (Anne)
ADVERTISEMENT