Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Sejarah dan Makna Tari Tor-Tor dari Provinsi Sumatra Utara
7 Agustus 2023 17:50 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Indonesia terkenal dengan kekayaan budaya yang luar biasa. Tak terkecuali tari tradisionalnya, termasuk Tari Tor-Tor dari Sumatra Utara. Menariknya, ternyata makna Tari Tor-Tor bagi masyarakat Sumatra Utara begitu dalam.
ADVERTISEMENT
Makna tersebut direpresentasikan langsung melalui setiap gerakan yang dilakukan oleh penarinya. Tentu saja makna pada tari tradisional ini tidak terlepas dari sejarah masyarakat setempat.
Sejarah dan Makna Tari Tor-Tor
Mengutip dari buku Revitalisasi Tari Tradisional, Y. Sumandiyo Hadi (hal 66), kesenian Tor-Tor adalah tarian seremonial yang disajikan dengan musik gondang dengan gerakan yang sederhana, tenang, lembut, tetapi musiknya dengan suara keras dan tempo cepat.
Menurut sejarah, tarian tradisional adalah tari milik etnis Batak Mandailing di Sumatra Utara. Kata tor-tor sendiri berasal dari suara hentakan kaki para pemain saat mereka tampil di papan rumah suku Batak.
Pada masa kolonial Belanda, tarian ini digunakan sebagai hiburan bagi para raja. Sebab, kala itu, raja harus bersembunyi dari perlawanan terhadap tentara Belanda. Lantas, apa makna Tari Tor-Tor bagi masyarakat suku Batak? Berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT
1. Tor-Tor Mula-Mula
Pada bagian ini, penari akan menggerakkan badan dan tubuh secara ekspresif. Tepatnya pada saat sarune, yang merupakan alat musik tiup khas Batak, dimainkan.
Kemudian ketika alat musik mangurdot terdengar, penari akan menaikkan tangan mereka sampai posisinya berada di depan ulu hati. Setelah itu, tangan diturunkan perlahan dan dilipat ke arah perut.
Tor-tor mula-mula ini memiliki makna yang melambangkan ketulusan, keikhlasan, dan juga kebersihan hati.
2. Tor-Tor Sumba
Tor-Tor Sumba dilakukan dengan gerakan tangan dinaikkan sampai ke ulu hati. Setelah itu, posisi tangan dan jari tangan akan naik lagi. Gerakan ini terlihat seperti sedang menyembah di dahi, tetapi dengan posisi jari yang tidak rapat. Sedangkan bagian kepala sedikit membungkuk.
Adapun gerakan ini melambangkan penghormatan yang ditujukan pada raja dan roh leluhur. Tak hanya itu, Tor-Tor Sumba juga memiliki makna berupa penghormatan untuk alam semesta agar senantiasa mendapatkan perlindungan.
ADVERTISEMENT
3. Tor-Tor Hasahaton dan Sitiotio
Pada gerakan ini, ulos atau selendang khas suku Batang akan dikibaskan ke udara dan pemainnya mengucap kata ‘horas’ sebanyak tiga kali. Adapun kata tersebut memiliki arti gabe, sangap, dan mamora.
Apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, maka horas berarti berketurunan, sehat, dan berkecupan. Oleh karena itu, gerakan ini memiliki makna sebagai simbol menerima berkat.
Itu dia ulasan tentang sejarah dan makna Tari Tor-Tor yang berasal dari Sumatra Utara. Sebagai generasi penerus bangsa, sudah sepantasnya anak-anak muda untuk mengetahui tarian tradisional yang satu ini. (Anne)