Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah dan Nama Lain Museum Fatahillah yang Terletak di Kota Tua Jakarta
24 September 2022 21:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sejarah dan Nama Lain Museum Fatahillah yang Terletak di Kota Tua Jakarta
Sejarah Museum Fatahillah berawal dari gedung balaikota atau Stadhuis. Gedung balaikota ini dibangun pada masa pemerintahan VOC di Batavia yang sekarang dikenal dengan Jakarta.
Sri Januarti Rahayu dalam bukunya berjudul Buku Pintar Museum di Indonesia & Dunia (2019:23), Gedung Mudeum Fatahillah atau Gedung Museum Sejarah Jakarta mulai dibangun pada tahun 1620 oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen. Gedung ini dijadikan sebagai balaikota kedua pada tahun 1626.
Pada awal pembangunannya, gedung ini masih berlantai satu. Pembangunan tingkat kedua dilakukan beberapa tahun kemudian. Pada tahun 1648, kondisi gedung sangat buruk dikarenakan tanah Kota Jakarta yang labil sehingga mengakibatkan bangunan turun dari permukaan tanah. Solusi mudah yang dilakukan oleh pemerintah Belanda, yang kala itu terkenal dengan kemampuan arsitekturnya adalah menaikan lantai sekitar dua kaki (56 cm).
ADVERTISEMENT
Pada masa kependudukan Belanda, gedung ini juga digunakan sebagai gedung Dewan Pengadilan (Road van Justitie). Oleh karena itu, bangunan ini memiliki 5 buah sel penjara yang terletak di bawah tanah. Sel penjara tersebut berukuran 4x4 meter dengan tinggi satu meter sehingga setiap tahanan tidak bisa berdiri di dalam sel. Tempat sel yang sempit ditambah banyaknya penghuni saat itu dan tidak adanya sanitasi mengakibatkan tahanan banyak yang tewas.
Tahun 1665, gedung utama diperlebar dengan menambah masing-masing satu tuangan di bagian bawar dan timur. Setelah itu beberapa perbaikan dan perubahan terus dilakukan.
Pada tahun 1925-1942, tempat ini dimanfaatkan sebagai kantor pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pada masa kependudukan Jepang (1942-1945), gedung ini digunakan untuk tempat logistik Dai Nippon.
Sejarah Museum Fatahillah
ADVERTISEMENT
Dalam rangka ulang tahun ke 300 kota Batavia di tahun 1919, warga Batavia terutama Belanda mulai tertarik dengan sejarah kotanya. Tahun 1930 didirikanlah sebuah yayasan yang bernama Out Batavia (Batavia Lama) yang mempunyai maksud untuk penelitian dan mengumpulkan segala hal tentang sejarah kota Batavia. Pada tahun 1936, diresmikanlah Museum Out Batavia yang terletak di Jalan Pintu Barat Utara Nomor 27 oleh Gubernur Jenderal Tjarda Van Starkenborg.
Setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tahu 1968, Museum Djakarta Lama diserahkan oleh Pemda DKI. Kemudian pada tahun 1970, Gubernur DKI Ali Sadikin merencanakan proyek pemugaran Jakarta Kota dengan gedung Kodim. Kemudian pada tanggal 30 Maret 1974, diresmikanlah Museum Sejarah Jakarta.
Alasan Penamaan Museum Fatahillah
Dari penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa nama resminya Museum Sejarah Lama. Namun kenapa masyarakat lebih mengenalnya dengan Museum Fatahillah ?
ADVERTISEMENT
Museum Sejarah Jakarta memang terletak di Kota Tua Jakarta. Namun alamat dari Museum Sejarah Jakarta berada di Jalan Taman Fatahillah Nomor 1. Maka dari itu, masyarakat mengenalnya dengan Museum Fatahillah.
Itulah penjelasan tentang sejarah dan nama lain dari Museum Fatahillah yang berada di Kota Lama Jakarta. Museum yang memiliki sejarah panjang ini memiliki banyak informasi bagaimana sejarah dari kota Jakarta yang menjadi Ibukota Indonesia.(MZM)