Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Sejarah dan Pengertian Mushaf yang Beredar di Masyarakat
10 Januari 2022 20:46 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah terciptanya mushaf yang beredar di masyarakat masih sedikit yang mengetahuinya. Mushaf adalah naskah Al-Quran yang ditulis dengan tangan. Namun bagaimana sejarah terciptanya mushaf yang beredar di tengah masyarakat?
ADVERTISEMENT
Pengertian Mushaf
Sebagaian umat Islam masih bingung dalam membedakan antara Al-Quran dengan Mushaf. Pasalnya dua istilah ini memiliki perbedaan yang sangat tipis. Bahkan terdapat anggapan bahwa Al-Quran adalah Mushaf.
Terdapat berbagai macam versi dalam mendefiniskan Al-Quran dengan Mushaf. Salah satu yang banyak disepakati para ulama adalah dari kitab al-Tibyaan Fi Ulum Al Qur’an karya Muhammad Ali ash Shabuni (1985),
Sejarah Mushaf
Al-Quran yang Allah SWT turunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihih wa sallam masih dalam bentuk surat-surat yang tak berurutan. Kemudian para sahabat menuliskan ayat-ayat yang disampaikan Nabi Muhammad dalam bentuk lembaran-lembaran.
ADVERTISEMENT
Lembaran-lembaran tersebut kemudian di kumpulkan menjadi satu-kesatuan pada masa khalifah Abu Bakar ash Shiddiq. Hal ini disebabkan karena terjadi perang Yamamah yang membuat para sahabat penghafal Al-Quran berguguran. Kemudian muncul kekhawatiran Al-Quran akan hilang bersama para sahabat yang gugur.
Abu Bakar mengundang Zaid bin Tsabit yang ditunjuk sebagai ketua pelakasana dalam pengumpulan lembaran-lembaran ayat Al-Quran. Namun terjadi penolakan dari Zaid. Beliau menolak dengan berkata di depan Abu Bakar dan Umar, “Bagaiman kalian akan melakukan satu hal yang dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melaksanakan dan memberikan janji tentang hal seperti itu?”
Abu Bakar terus berusaha memberikan pemahaman kepada Zaid mengenai penyusunan Mushaf. Pada akhirnya Zaid menyetujui ide yang diberikan Abu Bakar.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Zaid merasa bahwa mengumpulkan lembaran-lembaran Al-Quran adalah pekerjaan yang sangat sulit. Bahkan, Zaid sampai mengandaikan tugasnya jauh berat daripada memindahkan gunung.
“Demi Allah, jika mereka menyuruhku untuk memindahkan gunung-gunung, pasti lebih mudah dari pada menjalani satu hal yang mereka kehendaki pada diriku ini.”
Zaid dibantu sejumlah sahabat nabi untuk mengumpulkan ayat-ayat menjadi satu kesatuan. Lembaran-lembaran tersebut kemudian diserahkan kepada khalifah Abu Bakar sampai wafat.
Misi ini terus berlanjut dampai kekhalifahan Utsman bin Affan. Akan tetapi terjadi banyak perselisihan mengenai penulisan Al-Quran.
Mendengar hal tersebut, Utsman meminta Hafshah, istrinya yang merupakan putri Rasulullah, membawakan Mushaf yang sudah dikumpulkan. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist,
Demikian penjelasan tentang sejarah dan pengertian Mushaf yang beredar di umat Islam. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan Anda. (MZM)
ADVERTISEMENT