Konten dari Pengguna

Sejarah Gedung DPR RI dan Perkembangannya hingga Saat Ini

Berita Terkini
Penulis kumparan
4 November 2022 17:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Gedung DPR RI, sumber gambar (Dino Januarsa) by unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Gedung DPR RI, sumber gambar (Dino Januarsa) by unsplash.com
ADVERTISEMENT
Masyarakat Indonesia tentu sudah familiar dengan gedung DPR. Sayangnya, tidak semua orang telah memahami sejarah gedung DPR RI. Gedung tersebut menjadi saksi bisu terjadinya peristiwa demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam menggulingkan kekuasaan Soeharto yang berlangsung selama 32 tahun. Selain digunakan sebagai kantor wakil rakyat, gedung ini juga digunakan untuk berbagai acara penting lainnya, salah satunya yakni pelantikan presiden dan wakil presiden. Gedung DPR RI dibangun ketika Soekarno masih menjabat sebagai presiden, tepatnya pada 8 Maret 1965. Soekarno adalah orang yang mencetuskan pembangunan gedung DPR tersebut. Pastinya, ada banyak lika-liku yang perlu dilalui untuk bisa merampungkan gedung bersejarah tersebut. Agar mengetahui perjalanan pembangunan dari gedung DPR, simak penjelasannya di artikel ini.
ADVERTISEMENT

Sejarah Gedung Parlemen

Mengutip buku Bung Karno: Sang Nasionalis Sejati oleh Usman Hadi (2017), Soekarno berencana untuk menggelar Conference of the News Emerging Forces (CONEFO), yang mewadahi seluruh News Emerging Forces. CONEFO sendiri merupakan gagasan yang dicetuskan Soekarno dalam membentuk kekuatan blok baru yang anggotanya terdiri dari negara-negara berkembang untuk menyaingi Blok Uni Soviet dan Blok Amerika Serikat.
Ilustrasi Sejarah Gedung DPR RI, sumber gambar by unsplash.com
Beberapa anggota CONEFO berasal dari negara-negara di Afrika, Asia, Amerika Latin, dan lain-lain. Dengan adanya gagasan tersebut, maka Sokarno memberikan amanat kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga (PUT) Soeprajogi untuk mengeluarkan Peraturan Menteri PUT No 6/PRT/1965 tentang pembangunan proyek CONEFO.
pembangunan sempat terhenti karena adanya peristiwa G30S/PKI. Kemudian, pada tanggal 9 November 1966, Soeharto selaku ketua Presidium Kabinet Ampera menginstruksi agar proyek gedung Conefo dilanjutkan. hanya saja, tujuan pembangunan berubah menjadi untuk gedung parlemen. hal ini diputuskan usai proyek peremajaan gedung DPR Gotong Royong yang ada di Lapangan Banteng terhenti. dengan proses pembangunan yang terbilang lama, akhirnya Gedung MPR RI selesai dibangun pada 1 Februari 1983.
ADVERTISEMENT

Perkembangan Gedung DPR di Masa Kini

Gedung DPR RI mempunyai luas sekitar 80.000 m2. bangunan parlemen ini terdiri dari lima gedung, yakni Gedung Nusantara I, Gedung Nusantara II, Gedung Nusantara III, Gedung Nusantara IV, serta Gedung Nusantara V.
Selain digunakan untuk kantor DPR dan MPR, gedung ini juga dimanfaatkan sebagai tempat pelantikan presiden dan wakil presiden. bahkan, gedung DPR juga menerima pengunjung yang ingin melakukan studi wisata. pastinnya, ada sejumlah syarat dan ketentuan yang perlu dipatuhi agar bisa mendapatkan izin kunjungan ke gedung ini.
Sejarah gedung DPR Jakarta memiliki perjalanan yang cukup panjang sejak zaman pemerintahan Presiden Soekarno. Hingga kini, gedung tersebut masih berfungsi dengan optimal dan semakin mengalami kemajuan dari segi fasilitas dan teknologi. (DLA)
ADVERTISEMENT