Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Hari Bhakti TNI AU Tanggal 29 Juli
28 Juli 2022 23:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Sejarah Hari Bhakti TNI AU, Foto Pexels Pixabay](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01g91wrg96ae636q7f2qa2qget.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sejarah Hari Bhakti TNI AU
Sebelum melangkah ke Hari Bhakti TNI AU, mari kita berkenalan dahulu dengan TNI AU . Mengutip laman resmi TNI AU yaitu tni-au.mil.id, TNI AU lahir dengan dibentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada tanggal 23 Agustus 1945 guna memperkuat Armada Udara. Setelah beberapa kali mengalami peningkatan, pada tanggal 9 April 1946 lahirlah TNI AU.
Sejarah Hari Bhakti TNI AU 2022 dimulai dari operasi rahasia yang dilaksanakan oleh TNI AU pada tanggal 29 Juli 1947. Pada saat itu, Kadet Penerbang Sutardjo Sigit, Suharnoko Harbani, dan Mulyono menyerang Belanda di Salatiga, Ambarawa, dan Semarang. Hal ini disebabkan karena Belanda melanggar pejanjian Linggarjati dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan Indonesia dan menyerang berbagai wilayah di Indonesia. Serangan Belanda ini dikenal sebagai Agresi Belanda I yang terjadi pada tanggal 21 Juli 1947.
ADVERTISEMENT
Serangan yang dilancarkan rakyat Indonesia termasuk ketiga kadet penerbang TNI AU di atas mampu membuat Belanda gentar. Selain itu, serangan ini menunjukkan bahwa rakyat Indonesia siap berkorban demi menjaga kedaulatan negara.
Serangan dari ketiga kadet penerbang tersebut berhasil, namun Belanda memberikan serangan balasan kepada Indonesia dengan menembaki pesawat yang membawa obat-obatan dari Palang Merah Malaya saat akan mendarat di Pangkalan Udara Maguwo. Tiga orang pun tewas yaitu Komodor Muda Adisucipto, Opsir Muda Adisumarmo, dan Komodor Muda Abdulrachman Saleh. Nama ketiga orang tersebut akhirnya diabadikan menjadi nama bandara di Jogja, Solo dan Malang.
Itulah sejarah Hari Bhakti TNI Angkatan Udara. Untuk mengenang gugurnya ketiga tokoh TNI AU tersebut, 29 Juli 1955 diperingati sebagai Hari Berkabung dan berubah menjadi Hari Bhakti TNI AU pada tahun 1962. (LOV)
ADVERTISEMENT