Konten dari Pengguna

Sejarah Hari Bhakti TNI AU Tanggal 29 Juli

Berita Terkini
Penulis kumparan
28 Juli 2022 23:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Hari Bhakti TNI AU, Foto Pexels Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Hari Bhakti TNI AU, Foto Pexels Pixabay
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah sebuah negara yang teletak di daerah strategis. Hal ini disebabkan Indonesia berada di jalur perdagangan internasional. Belum lagi Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Fakta-fakta ini membuat Indonesia bisa terancam kapan saja. Seakan ancaman dari luar negeri belum cukup, terkadang ada juga kekacauan dari dalam negeri yang mengancam Indonesia. Oleh sebab itu, dibentuklah TNI yang bertugas untuk menjaga kedaulatan wilayah Indonesia. Salah satu TNI yang ada di Indonesia adalah TNI Angkatan Udara atau TNI AU. Sebentar lagi, TNI AU akan memperingati Hari Bhakti TNI AU pada tanggal 29 Juli 2022. Apa itu Hari Bhakti TNI AU? Berikut penjelasan mengenai sejarahnya.
ADVERTISEMENT

Sejarah Hari Bhakti TNI AU

Sebelum melangkah ke Hari Bhakti TNI AU, mari kita berkenalan dahulu dengan TNI AU. Mengutip laman resmi TNI AU yaitu tni-au.mil.id, TNI AU lahir dengan dibentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada tanggal 23 Agustus 1945 guna memperkuat Armada Udara. Setelah beberapa kali mengalami peningkatan, pada tanggal 9 April 1946 lahirlah TNI AU.
Sejarah Hari Bhakti TNI AU 2022 dimulai dari operasi rahasia yang dilaksanakan oleh TNI AU pada tanggal 29 Juli 1947. Pada saat itu, Kadet Penerbang Sutardjo Sigit, Suharnoko Harbani, dan Mulyono menyerang Belanda di Salatiga, Ambarawa, dan Semarang. Hal ini disebabkan karena Belanda melanggar pejanjian Linggarjati dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan Indonesia dan menyerang berbagai wilayah di Indonesia. Serangan Belanda ini dikenal sebagai Agresi Belanda I yang terjadi pada tanggal 21 Juli 1947.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Hari Bhakti TNI AU, Foto Pexels Pixabay
Serangan yang dilancarkan rakyat Indonesia termasuk ketiga kadet penerbang TNI AU di atas mampu membuat Belanda gentar. Selain itu, serangan ini menunjukkan bahwa rakyat Indonesia siap berkorban demi menjaga kedaulatan negara.
Serangan dari ketiga kadet penerbang tersebut berhasil, namun Belanda memberikan serangan balasan kepada Indonesia dengan menembaki pesawat yang membawa obat-obatan dari Palang Merah Malaya saat akan mendarat di Pangkalan Udara Maguwo. Tiga orang pun tewas yaitu Komodor Muda Adisucipto, Opsir Muda Adisumarmo, dan Komodor Muda Abdulrachman Saleh. Nama ketiga orang tersebut akhirnya diabadikan menjadi nama bandara di Jogja, Solo dan Malang.
Itulah sejarah Hari Bhakti TNI Angkatan Udara. Untuk mengenang gugurnya ketiga tokoh TNI AU tersebut, 29 Juli 1955 diperingati sebagai Hari Berkabung dan berubah menjadi Hari Bhakti TNI AU pada tahun 1962. (LOV)
ADVERTISEMENT