Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Hari Buku Nasional Tanggal 17 Mei dan Tokoh Pencetusnya
16 Mei 2023 7:04 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Para pecinta buku di Indonesia tengah bersiap untuk menyambut perayaan Hari Buku Nasional . Tahun ini, peringatan Hari Buku Nasional jatuh pada hari Rabu, 17 Mei 2023.
ADVERTISEMENT
Berbagai acara akan diselenggarakan dalam rangka Hari Buku Nasional. Acara tersebut diadakan untuk mengenang sejarah dan jasa tokoh penggagas Hari Buku Nasional.
Hari Buku Nasional Tanggal 17 Mei
Pada awalnya, terdapat perbedaan latar belakang dipilihnya tanggal 17 Mei sebagai Hari Buku Nasional. Berdasarkan buku Pada Sebuah Kapal Buku yang disusun oleh Muhidin M. Dahlan (2018:17), berikut adalah sejarah peringatan Hari Buku Nasional dan tokoh pencetusnya yang perlu diketahui.
Yang dijadikan sandaran untuk menentukan Hari Buku Nasional melekat pada organisasi penggiatnya. Pandapat pertama mengatakan, Hari Buku Nasional jatuh bertepatan dengan hari jadi Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) tanggal 17 Mei 1950.
Pendapat kedua menautkan Hari Buku Nasional diambil pada momen peresmian gedung Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) di Jalan Salemba, Jakarta Pusat. Gedung PNRI diresmikan pada tanggal 17 Mei 1980.
ADVERTISEMENT
Pendirian gedung ini diinisiasi oleh Ibu Tien Soeharto yang sekaligus menghibahkan tanah seluas 16.000 meter persegi, dan gedung berlantai sembilan dari Yayasan Harapan Kita yang dipimpinnya.
Oleh karena itu, di lantai dasar PNRI kita dapat membaca litograf Ibu Tien. Litograf tersebut menandakan peran Ibu Tien dalam penentuan Hari Buku Nasional.
Tokoh lain yang berjasa dalam peringatan Hari Buku Nasional adalah Abdul Malik Fadjar. Beliau pada saat itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dalam Kabinet Gotong Royong Presiden Megawati Soekarno Putri dan Hamzah Haz.
Berdasarkan gagasan Abdul Malik Fadjar, Hari Buku Nasional diperingati pertama kali pada tanggal 17 Mei 2002. Selain meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat Indonesia, Abdul Malik berharap peringatan Hari Buku juga dapat meningkatkan penjualan buku.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu penjualan buku di Indonesia sangat rendah, yaitu hanya 18 ribu buku per tahun. Jumlah ini berbeda jauh dibandingkan penjualan buku di negara Asia lainnya, seperti Jepang yang mencetak 40 ribu buku setiap tahunnya, dan Tiongkok dengan 140 ribu buku per tahunnya.
Hari Buku Nasional diperingati setiap tanggal 17 Mei. Tujuan peringatan Hari Buku Nasional adalah untuk meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat Indonesia.(DK)