Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Hari Gizi dan Makanan Nasional serta Arti Pentingnya
10 Januari 2022 20:34 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada 25 januari 2022, kita akan memperingati Hari Gizi dan Makanan Nasional. Seperti hari nasional lain di Indonesia, Hari Gizi dan Makanan Nasional juga mempunyai latar belakang sejarahnya. Bagaimana latar belakang sejarah hari nasional ini? Simak dalam penjelasan berikut ini.
Sejarah Hari Gizi dan Makanan Nasional
ADVERTISEMENT
Dilansir dari website sehatnegeriku.kemkes.go.id (diakses pada 10 januari 2021), menurut sejarahnya , Hari Gizi Nasional (HGN) diselenggarakan untuk memperingati dimulainya tenaga gizi Indonesia dengan berdirinya Sekolah Djuru Penerang Makanan (SDPM) oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR) pada tanggal 25 Januari 1951. Pada saat itu LMR dipimpin oleh Prof. Poorwo Soedarmo yang merupakan pencetus slogan kampanye "Empat Sehat Lima Sempurna".
Tak lama setelah SDMP didirikan, lembaga pendidikan yang berfokus pada gizi dan makanan pun bermunculan. Di antaranya adalah Akademi Pendidikan Nutrisionis pada tahun 1956 dan Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia pada tahun 1958.
Sejak saat itu pendidikan tenaga gizi terus berkembang pesat pada banyak perguruan tinggi di Indonesia. Selanjutnya disepakati bahwa seiap tanggal 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hari Gizi Nasional pertama kali diadakan oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR) pada pertengahan tahun 1960-an, kemudian dilanjutkan oleh Direktorat Gizi Masyarakat sejak tahun 1970-an hingga sekarang.
Peringatan Hari Gizi Nasional memiliki arti penting untuk menggalang kepedulian dan meningkatkan komitmen berbagai pihak untuk membangun bangsa yang sehat dan berprestasi dengan gizi seimbang dan produksi pangan berkelanjutan.
Indonesia masih dihadapkan pada permasalahan gizi. Di antaranya adalah prevalensi stunting, obesitas, dan kekurangan zat gizi mikro terutama anemia.
Dilansir dari situs Kemkes, kemajuan dalam bidang terkait gizi dan nutrisi termasuk dalam salah satu sumbangan positif bagi pencapaian Millenium Development Goals (Tujuan Pembangunan Millenium).
Semakin baik sebuah negara mengelola gizi dan nutrisi , maka akan semakin baik tingkat kesehatan dan pendidikannya. Gizi yang cukup dan seimbang juga akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia.
Itulah penjelasan mengenai sejarah Hari Gizi dan Makanan Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 Januari. Semoga dapat menambah wawasan anda. (IND)
ADVERTISEMENT