Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Hari Pahlawan 10 November dan Para Tokoh yang Berperan
9 November 2022 21:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap tanggal 10 November kita akan memperingatinya sebagai Hari Pahlawan. Sejarah Hari Pahlawan ini cukup panjang dan merupakan peristiwa cukup besar dan penting di negara Indonesia. Pertempuran ini terjadi di kota Surabaya setelah kemerdekaan negara Indonesia. Pada pertempuran ini banyak pahlawan yang gugur di medan perang. Awal mula adanya pertempuran ini dikarenakan Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern (A.W.S) Mallaby mendarat di Surabaya pada 25 Oktober 1945 yang mendapatkan tugas untuk melucuti tentara Jepang yang ada di Indonesia dan menyelamatkan tawanan perang.
ADVERTISEMENT
Yuk, ketahui sejarah Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November dan para tokoh yang berperan di ulasan berikut ini.
Sejarah Hari Pahlawan 10 November
Di atas sudah dijelaskan bahwa sejarah dari Hari Pahlawan berawal dari pertempuran di SUrabaya. Dikutip dari buku Peran Surabaya Dalam Revolusi Nasional 1945 karya Moehkardi (2021: 25), tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran di Surabaya yang merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris. Pertempuran ini terjadi untuk pertama kalinya setelah kemerdekaan Indonesia dan menjadi terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.
Para tentara Inggris pada awalnya di sambut dengan baik oleh seluruh warga negara Indonesia. Tentara Inggris ini datang karena mendapat tugas dari Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) untuk melucuti tentara Jepang dan menyelamatkan para tawanan perang. Pihak Netherlands Indies Civil Administration (NICA) juga ikut membonceng dan tiba di Surabaya. Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda.
ADVERTISEMENT
Bentrokan-bentrokan tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur) pada 30 Oktober 1945.
Kematian Jendral Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby yaitu Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA serta ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila orang orang Indonesia tidak mentaati perintah Inggris.
Mereka juga mengeluarkan instruksi yang isinya bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945, pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan. Tetapi ultimatum itu tidak ditaati oleh rakyat Surabaya, sehingga terjadilah pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat pada tanggal 10 November 1945, selama tiga minggu lamanya.
ADVERTISEMENT
Medan perang Surabaya kemudian mendapat julukan “neraka” karena kerugian yang disebabkan tidaklah sedikit. Pertempuran tersebut telah mengakibatkan sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, sebagian besar adalah warga sipil. Selain itu diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya dan tercatat sekitar 1600 orang prajurit Inggris tewas, hilang dan luka-luka serta puluhan alat perang rusak dan hancur.
Tokoh yang Berperan dalam Pertempuran
1. Bung Tomo
Bung Tomo menjadi salah satu tokoh yang turut berperan dalam peristiwa Pertempuran Surabaya. Ia membakar semangat juang rakyat Surabaya melalui stasiun radio. Akhirnya, meletuslah pertempuran pada 10 November 1945.
2. KH. Hasyim Asy’ari
Beliau adalah orang pertama yang dikunjungi oleh Bung Tomo sebelum terjadinya peristiwa 10 November. Pada aat itu Bung Tomo meminta izin untuk membacakan pidato yang terinspirasi dari resolusi jihad dari beliau.
ADVERTISEMENT
3. KH. Wahab Hasbullah
Wahab Hasbullah ini memiliki nama akrab Abdul Wahab yang merupakan orang yang mengabadikan momen perobekan benera di atap gedung Hotel Yamato Surabaya. Beliau sebagai fotografer juga mengambil gambar mengenai para pemuda yang berangkat dengan membawa bambu runcing.
Demikianlah sejarah Hari Pahlawan 10 November dan itu sebagian tokoh yang ikut serta dalam pertempuran berdarah di Surabaya ini. Untuk mengenang jasa para pahlawan dan sebagai bentuk penghormatan salah satunya adalah dengan merayakannya tanggal 10 November sebagai hari Pahlawan. (UMI)