Sejarah Hari Pahlawan yang Diperingati Setiap Tanggal 10 November

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
1 November 2021 12:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Flickr.com - Hari pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November
zoom-in-whitePerbesar
Flickr.com - Hari pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November
ADVERTISEMENT
Hari pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November untuk mengenang peristiwa yang terjadi di Surabaya pada tanggal 10 November 1945.
ADVERTISEMENT
Saat itu, banyak pemuda dan rakyat yang berjuang untuk mengusir pihak penjajah dari tanah Indonesia, karena itulah akhirnya hari pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November pada tiap tahunnya.

Sejarah Singkat Hari Pahlawan

Hari pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November bukanlah tanpa alasan. Hal itu adalah salah satu cara kita untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan,
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945, situasi Indonesia tidak lantas stabil, di beberapa wilayah Indonesia masih bergejolak terutama antara rakyat dan tentara asing.
Melansir dari buku Bung Tomo, Hidup dan Mati Pengobar Semangat Tempur 10 November, Abdul Wahid, pasca peristiwa proklamasi, pemerintah mengeluarkan maklumat yang menetapkan bahwa mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia. Gerakan pengibaran bendera tersebut meluas ke seluruh wilayah, salah satunya di Surabaya.
ADVERTISEMENT
Namun, ternyata pada pertengahan September, tentara Inggris mendarat di Jakarta dan langsung menuju Surabaya pada 25 September 1945. Tentara Inggris tersebut tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) datang bersama dengan tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Mereka ditugaskan untuk melucuti tentara Jepang dan memulangkan mereka ke negaranya, membebaskan tawanan perang yang ditahan oleh Jepang, sekaligus mengembalikan Indonesia kepada pemerintahan Belanda sebagai negara jajahan.
Flickr.com
Kedatangan tentara Inggris ini memicu kemarahan warga Surabaya, mereka menganggap Belanda menghina kemerdekaan Indonesia dan melecehkan bendera Merah Putih. Mereka mengadakan protes dengan berkerumun di depan Hotel Yamato dan meminta bendera Belanda diturunkan lalu kibarkan bendera Indonesia. Dari sinilah sejarah pertempuran itu dimulai.
Pada tanggal 27 Oktober 1945, perwakilan Indonesia berunding dengan pihak Belanda dan berakhir meruncing, karena Ploegman mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan tersebut hingga mengakibatkan Ploegman tewas dicekik oleh Sidik di Hotel Yamato. Sejumlah warga ingin masuk ke hotel, tetapi akhirnya Hariyono dan Koesno Wibowo yang berhasil merobek bagian biru bendera Belanda sehingga bendera menjadi Merah Putih.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada 29 Oktober, pihak Indonesia dan Inggris sepakat untuk menandatangani gencatan senjata. Ternyata keesokan harinya, kedua pihak bentrok dan menyebabkan Brigadir Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris, tewas tertembak hingga mobil yang ditumpanginya diledakkan oleh milisi.
Mayor Jenderal Robert Mansergh yang menggantikan Mallaby, mengeluarkan ultimatum yang berisi bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia bersenjata harus melapor serta meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan. Mereka juga meminta orang Indonesia menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas dengan batas ultimatum pada pukul 06.00, 10 November 1945.
Ultimatum tersebut membuat rakyat Surabaya marah hingga terjadilah pertempuran 10 November. Perang antar kedua kubu berlangsung sekitar tiga minggu. Tokoh perjuangan Indonesia yang menggerakkan rakyat Surabaya antara lain Bung Tomo, K.H. Hasyim Asyari, dan Wahab Hasbullah. Sekitar 6000 rakyat Indonesia pun gugur dalam pertempuran di Surabaya itu. Pertempuran tersebut terjadi selama tiga minggu.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan singkat mengenai sejarah ini, wajar bila akhirnya hari pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November. Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 itu ditetapkan sebagai Hari Pahlawan melalui Keppres Nomor 316 tahun 1959 pada 16 Desember 1959.