Konten dari Pengguna

Sejarah Hari Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) yang Jatuh pada 10 Maret

Berita Terkini
Penulis kumparan
9 Maret 2023 19:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Hari Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) (Foto: Denise Jans | Unsplash.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Hari Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) (Foto: Denise Jans | Unsplash.com)
ADVERTISEMENT
Siapa artis favorit kalian? Keberadaan para artis film di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari PARFI. Hari Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) diperingati setiap tahun pada tanggal 10 Maret. Bagaimana sejarah PARFI? Untuk mengetahui sejarahnya, simak ulasan dalam artikel ini.
ADVERTISEMENT

Sejarah Hari Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI)

Ilustrasi Sejarah Hari Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) (Foto: Jakob Owens | Unsplash.com)
Apa yang kalian ketahui tentang Hari Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI)? Dikutip dari Menjadi Bintang: Kiat Sukses Jadi Artis Panggung, Film, dan Televisi oleh Karsito (2008), PARFI merupakan salah satu organisasi profesi keartisan paling tua yang masih ada hingga saat ini.
PARFI didirikan di Gedung SBKA Manggarai, Jakarta Selatan pada 10 Maret 1956 dan sekretariat pertamanya berlokasi di Jalan Kramat V, Jakarta Pusat. PARFI lahir karena organisasi serupa yaitu Sarikat Artis Indonesia (SARI) vakum karena Jepang masuk ke Indonesia.
Hasil musyawarah pertama organisasi ini menyatakan Suryo Sumanto sebagai Ketua Umum. Dalam menjalankan organisasi, Ketua Umum dibantu oleh para anggota yaitu Rd. Sukarno (Rendra Karno), Kotot Sukardi, Basuki Effendi, Wildan Dja’far, Sofia Waldy, dan para anggota lainnya.
ADVERTISEMENT
PARFI diresmikan secara formal oleh Ibu Negara Fatmawati Soekarno pada 10 Maret 1956. Organisasi ini juga merupakan satu-satunya organisasi yang menjadi wadah para artis untuk memperjuangkan cita-cita seperti harapan yang pernah dikatakan oleh tokoh perfilman Indonesia, H. Usmar Ismail: “Dengan film kita bisa memberikan sumbangan pada revolusi Indonesia.”
Awalnya, yang menjadi anggota PARFI bukan hanya artis film saja, para kru film (karyawan) juga bergabung dalam organisasi ini. Pada 22 Maret 1964 dibentuk KFT (Karyawan Film dan Televisi). Sehingga sejak saat itu PARFI sepenuhnya beranggotakan para artis film.
Ketika Suryo Sumanto wafat pada tahun 1971, jabatan Ketua Umum PARFI digantikan oleh Wahyu Sihombing sebagai pejabat sementara. Satu tahun kemudian aktris Sofia Waldy dipilih menjadi Ketua Umum PARFI Periode ke IV. Pada era kepemimpinan baru ini jumlah anggota PARFI semakin bertambah karena kegiatan produksi film di masa itu terus meningkat.
ADVERTISEMENT
Di masa kepengurusan Soedewo (1975-1977), produksi film masih meningkat. Hal ini dikarenakan Menteri Penerangan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Menteri Dalam Negeri menerbitkan Surat Keputusan (SK) Bersama Nomor: 71 yang mewajibkan importir film untuk memproduksi film nasional.
Sekian ulasan sejarah singkat Hari Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) yang diperingati setiap tanggal 10 Maret setiap tahunnya. Semoga informasi yang diberikan bermanfaat. (KRIS)