Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Hari Tarwiyah dan Arafah Beserta Keutamaan yang Dimilikinya
8 Juli 2022 17:56 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Di bulan Dzulhijah, terdapat hari Tarwiyah, Arafah dan Tasyrik yang mengiringi perayaan Idul Adha. Jika hari Tasyrik jatuh setelah hari Raya Idul Adha, maka hari Tarwiyah dan Arafah terjadi sebelumnya. Simak ulasan mengenai sejarah hari Tarwiyah dan Arafah beserta keutamaan yang dimilikinya berikut ini.
ADVERTISEMENT
Hari Raya Idul Adha diperingati tepat pada tanggal 10 Dzulhijah. Umat muslim disunahkan untuk melakukan ibadah puasa di 9 hari pertama bulan Dzulhijah. Hari Tarwiyah jatuh pada 8 Dzulhijah, sedangkan hari Arafah terjadi pada keesokan harinya, yaitu 9 Dzulhijah.
Sejarah Hari Tarwiyah dan Arafah
Simak ulasan mengenai sejarah hari Tarwiyah dan Arafah berikut ini,
Dikutip dari Buku Pintar Sejarah & Peradaban Islam, Dr. Salamah Muhammad Al-Harafi (2016:635),
ADVERTISEMENT
Tarwiyah dalam bahasa Arab memiliki arti renungan, berpikir, dan keragu-raguan. Hal tersebut dikaitkan dengan peristiwa mimpi yang dialami Nabi Ibrahim, berisi perintah Allah untuk menyembelih anaknya, Ismail.
Sedangkan pada hari Arafah, jamaah haji bergerak menuju Padang Arafah untuk melakukan wukuf. Oleh sebab itu, umat Islam yang tidak melaksanakan haji dianjurkan untuk berpuasa Arafah, agar dapat merasakan esensi dari ibadah haji yang sedang dilakukan.
Keutamaan Hari Tarwiyah dan Arafah
Keutamaan ibadah puasa yang dilakukan pada hari Tarwiyah dan Arafah tercantum dalam riwayat hadist sebagai berikut,
ADVERTISEMENT
Sejarah hari Tarwiyah dan Arafah tidak lepas dari peristiwa pelaksanaan puncak ibadah haji di tanah suci Mekah, yang terjadi tepat di bulan Dzulhijah.(DK)