Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Kebudayaan Islam di Jawa pada Masa Wali Songo
12 November 2021 14:36 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kedatangan Wali Songo ke tanah Jawa telah memengaruh sejarah kebudayaan Islam dan dampaknya masih dapat dirasakan hingga di masa kini. Mengutip buku Sejarah & Eksistensi Tasawuf di Kalimantan Barat (2019), Wali Songo merupakan sebutan bagi para ulama yang menyebarkan ajaran islam secara khusus di Jawa.
ADVERTISEMENT
Secara umum, Wali Songo dimaknai sebagai Sembilan wali yang dianggap sebagai orang yang giat beribadah, dekat dengan Allah SWT, dan dibekali dengan kharamah yang tidak dimiliki oleh manusia biasa.
Nama-nama Wali Songo
Wali Songo terdiri dari Sembilan wali. Inilah nama-nama wali yang tersebar ke berbagai wilayah di Jawa:
• Syeikh Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik)
• Raden Rahmat (Sunan Ampel)
• Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang)
• Raden Paku (Sunan Giri)
• Syarif Hidayatuhllah (Sunan Gunung Jati)
• Ja’far Shadiq (Sunan Kudus)
• Raden Muhammad Syarifudin (Sunan Drajat)
• Raden Syahid (Sunan Kalijaga)
• Raden Prawoto/Raden Umar Said (Sunan Muria)
Melalui para wali tersebut, tanah Jawa mengalami islamisasi secara besar-besaran. Selanjutnya, pengaruh Islam menyebar ke berbagai wilayah luar Jawa. Bahkan, Sunan Giri pernah menginjakkan kaki ke Kalimantan untuk berdakwah.
ADVERTISEMENT
Sejarah Kebudayaan Islam di Jawa
Wali Songo menyebarkan ajaran Islam dengan proses sinkretis, yakni suatu metode yang dilakukan dengan memadukan beberapa paham atau aliran kepercayaan.
Melalui sinkretisme, terjadilah percampuran berbagai unsur kepercayaan atau paham dan menghasilkan suau aliran yang bersifat selaras dan seimbang. Jika menilik kondisi sebelum kedatangan Wali Songo, kondisi masyarakat Jawa telah didominasi oleh agama Hindu dan Budha dengan segala kebudayaannya.
Oleh karena itu, Wali Songo menggunakan metode sinkretis dalam penyebaran ajaran Islam, yakni dengan memadukan dua kebudayaan dan dua agama. Itulah mengapa masyarakat Jawa di masa itu lebih mudah menerima kehadiran agama Islam karena tidak menghilangkan kepercayaan lama secara drastis. Contoh sejarah kebudayaan Islam di masa wali songo yaitu sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Padepokan
Padepokan-padepokan yang awalnya digunakan untuk bermukim para wiku dan cantrik dirombak menjadi tempat pembelajaran agama Islam. Misalnya seperti Sunan Kalijaga yang menggunakan wayang sebagai properti dakwahnya.
2. Wayang
Adapun wayang di zaman dulu adalah salah satu benda yang digunakan ritual oleh umat Hindu. Namun, semenjak dijadikannya wayang sebaagai media dakwah, masyarakat lebih mudah terbuka dalam menerima agama Islam.
3. Slametan
Kebudayaan Islam di zaman wali songo yang masih ada hingga kini yaitu slametan. Slametan merupakan cara yang dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh alam.
Tradisi ini dulunya dilakukan oleh orang-orang yang menganut paham animisme dan dinamisme. Di masa sekarang, slametan masih dilakukan oleh masyarakat Jawa sebagai bentuk persembahan doa untuk roh nenek moyang yang dilakukan pada bulan Ruwah atau Syaban.
ADVERTISEMENT
Dari pemaparan di atas, dapat dikatakan bahwa penyebaran Islam di zaman Wali Songo tidak terlepas dari proses akulturasi kebudayaan dengan agama sebelumnya. Hingga kini, peninggalan budaya wali songo masih banyak yang dilestarikan oleh masyarakat Jawa.
(DLA)