Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia dan Bukti Peninggalannya
21 Agustus 2021 14:08 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sejarah Masuknya Islam di Indonesia
Menurut catatan sejarah, berikut ini adalah saluran-saluran penyebaran agama Islam di Nusantara.
Saluran Perdagangan
Banyak sejarawan dan peneliti yang sepakat bahwa Islam datang dan berkembang di Nusantara melalui jalur perdagangan. Hal ini sesuai dengan kondisiadanya kesibukan lalu lintas perdagangan abad ke-7 dampai abad ke-16. Pada saat itu terjadi perdagangan antara negeri-negeri di bagian barat, tenggara, dan timur benua Asia. Di lokasi-lokasi tersebut para pedagang Muslim baik dari Arab, Persia, mapun India turut serta mengambil bagian di Nusantara
Secara umum proses penyebaran Islam jalur perdagangan dapat digambarkan sebagai berikut: Pada mulanya mereka berdatangan di tempat-tempat pusat perdagangan, kemudian di antaranya ada yang tinggal, baik untuk sementara atau untuk menetap. Lambat laun tempat tinggal mereka menjadi perkampungan golongan pedagang Muslim dari negeri asing yang disebut sebagai pekojan.
ADVERTISEMENT
Saluran Pernikahan
Dalam saluran pernikahan, wanita pribumi yang menikah dengan para pedagang Muslim harus diislamkan terlebih dahulu. Setelah mereka mempunyai keturunan, anak mereka pun juga akan memeluk agama Islam hingga akhirnya membentuk generasi Muslim selanjutnya dan lingkungan mereka menjadi semakin luas.
Dengan semakin banyaknya keluarga Muslim, maka akhirnya timbul kampung-kampung dengan mayoritas penduduk Muslim yang kemudian meluas menjadi daerah-daerah dan kerajaan-kerajaan Muslim.
Saluran Pendidikan
Para ulama dan guru agamaberperan besar dalam proses penyebaran agama Islam. Mereka menyebarkan agama Islam melalui jalur pendidikan yaitu dengan mendirikan surau-surau dan pesantren-pesantren. Di pesantren, para santri belajar ilmu-ilmu agama dari berbagai kitab. Setelah menyelesaikan pendidikan, mereka akan kembali ke kampung atau desanya masing-masing untuk menjadi ulama dan mendirikan atau menyelenggarakan pesantren lagi.
ADVERTISEMENT
Saluran Tasawuf
Tasawuf adalah salah satu jalan yang penting dalam proses penyebaran agama Islam. Tasawuf termasuk kategori yang berfungsi dan membentuk kehidupan sosial bangsa Indonesia. Perkembangan Tasawuf dapat dilihat dari peninggalan bukti-bukti yang jelas pada tulisan-tulisan antara abad ke-13 dan ke-18. Hal tersebut berkaitan langsung dengan penyebaran Islam di Indonesia.
Saluran Kesenian
Proses penyebaran agama Islam juga dilakukan melalui seni seperti seni bangunan, seni ukir, seni musik dan seni sastra. Pada seni bangunan tampak arsitektur Islami seperti Masjid Kuno Demak, Masjid Agung Banten, Masjid Agung Kasepuhan di Cirebon, Masjid Agung Banten, Masjid Baiturrahman di Aceh dan masjid-masjid lainnya di Nusantara. Contoh lain proses penyebaran agama islam melalui kesenian adalah melalui pertunjukan wayang yang digemari masyarakat yaitu dengan menyisipkan ajaran agama Islam dalam cerita wayang. Seni gamelan juga dapat mengundang masyarakat untuk datang melihat pertunjukan, kemudian pertunjukan tersebut disisipin dakwah keagamaan Islam saat masyarakat telah berkumpul.
ADVERTISEMENT
Saluran Politik
Pengaruh kekuasaan raja kepada rakyat sangat besar dalam proses Islamisasi. Ketika seorang raja memeluk agama Islam, maka dengan otomatis rakyat juga akan mengikuti jejak rajanya. Pada saat itu rakyat memiliki kepatuhan yang sangat tinggi pada rajanya. Raja dianggap sebagai panutan bagi rakyatnya.
Bukti-Bukti Peninggalan Sejarah
Terdapat sumber-sumber sejarah yang berasal dari dalam negeri yang menerangkan tentang berkembangnya pengaruh Islam di Nusantara. Keterangan sumber-sumber tersebut berdasarkan pada bukti sejarah yaitu sebuah batu bersurat yang ditemukan di Leran, Kabupaten Gresik. Batu bersurat tersebut dituliskan dengan menggunakan huruf dan bahasa Arab. Walaupun sebagian tulisannya telah rusak tetapi dapat menceritakan meninggalnya seorang perempuan bernama Fatimah binti Maimun yang berangka tahun 1028. Bukti-bukti sejarah lainnya adalah makam Sultan Malik Al-Saleh di Sumatra Utara yang meninggal pada bulan ramadan tahun 676 H atau tahun 1297 M. Ada pula makam Syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresik yang wafat tahun 1419 M yang juga menjadi bukti masuknya Islam pada masa tersebut.
ADVERTISEMENT
Semoga pemaparan mengenai sejarah masuknya Islam ke Indonesia berikut bukti-bukti sejarahnya dapat menambah wawasan Anda tentang sejarah di Nusantara.(IND)