Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Masuknya Islam ke Nusantara Berdasarkan Teori Gujarat
10 November 2021 11:01 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ada beberapa teori yang mengemukakan asal usul tentang sejarah masuknya Islam ke Nusantara. Menurut buku Awal Mula Muslim di Bali Kampung Loloan Jembrana oleh H. Bagenda Ali (2019), salah satu teori yang cukup populer adalah teori Gujarat yang dikemukakan oleh Snouck Urgronje dan J. Pijnapel.
ADVERTISEMENT
Menurut para ahli, Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-7. Pada dasarnya, ada empat teori yang mengemukakan tentang awal mula kedatangan Islam di Nusantara. Beberapa teori tersebut yaitu Teori Arab, Teori Persia, dan Teori Cina.
Teori Gujarat, Teori tentang Sejarah Masuknya Islam ke Nusantara
Sesuai dengan namanya, Teori Gujarat mengungkapkan bahwa proses tibanya Islam ke Nusantara berasal dari Gujarat pada abad ke-13 Masehi. Gujarat merupakan sebuah wilayah yang terletak di Negara India bagian barat dan cukup dekat dengan Laut Arab.
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh J. Pijnapel pada abad ke-19. Menurutnya, orang-orang Arab yang bermazhab Syafii telah tinggal di Gujarat sejak abad ke-7 Masehi. Hanya saja, yang menyebarkan Islam ke Nusantara bukan orang Arab, melainkan para pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, pendapat ini diakui dan disebarkan oleh Snouck Hurgronje, seorang orientalis Belanda. Menurutnya, Islam telah berkembang lebih dulu di kota-kota pelabuhan Anak Benua India.
Orang-orang Gujarat membuka relasi perdagangan dengan bangsa Indonesia lebih awal dari orang Arab. Adapun orang Arab datang ke Indonesia pada masa setelahnya. Teori ini semakin diperkuat dengan adanya bukti fisik berupa batu nisan Sultan Malik Al-Saleh yang meninggal di Aceh dan Maulana Malik Ibrahim yang meninggal di Gresik.
Menurut Moquetta, bentuk batu nisan yang ada di Aceh dan di Gresik mempunyai kemiripan dengan nisan yang ada di Gujarat. Selanjutnya, Moquetta menyimpulkan bahwa batu nisan tersebut dikirim dari Gujarat atau dibuat oleh orang Indonesia yang telah mempelajari kaligrafi Gujarat.
ADVERTISEMENT
Itulah sejarah Islam ke Nusantara berdasarkan Teori Gujarat. Setelah digagas oleh J. Pijnapel, pendapat ini terus dikembangkan, tentunya dengan beberapa tambahan yang dinilai lebih akurat dan konkret.
(DLA)