Konten dari Pengguna

Sejarah Nabi Muhammad dalam Berniaga

Berita Terkini
Penulis kumparan
24 November 2020 15:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perniagaan zaman dahulu Foto: Pinterest
zoom-in-whitePerbesar
Perniagaan zaman dahulu Foto: Pinterest
ADVERTISEMENT
Sejarah Nabi Muhammad dalam berdagang cukup terkenal. Beliau adalah sosok yang jujur dan amanah. Pertama kali dikenalkan dengan proses perniagaan oleh sang paman. Di bawah binaan Abu Thalib, Nabi Muhammad tumbuh sebagai anak remaja yang santun, pintar, dan bisa diandalkan.
ADVERTISEMENT
Semasa kecil, beliau menghasilkan uang dengan menggembala kambing. Lambat laun, orang-orang bisa percaya padanya, kemudian melakukan investasi untuk berdagang. Nabi Muhammad memang sosok yang dapat mengemban amanah. Mengatakan setiap kecatatan bila ada, dan mengatakan barang tersebut baik bila memang begitulah faktanya.

Sejarah Nabi Muhammad Sebagai Sosok Pengusaha Ideal Masa Kini

Salah satu keteladanan dari sikap beliau dalam berdagang yakni memegang prinsip kejujuran dan keadilan. Beliau juga memberikan resep ini kepada para sahabatnya. Hal ini dimaksudkan agar para pelanggan merasa nyaman dan tenang. Dengan prinsip ini pelanggan tidak akan merasa ditipu dan dipermainkan.

Membangun Personal Branding yang Bagus

Ketika menjadi kepala negara di Madinah, Nabi Muhammad fokus pada pemberantasan transaksi niaga yang negatif. Perdagangan yang mengandung unsur penipuan, riba, eksploitasi, dan keraguan dihempas secara keseluruhan. Beliau mencanangkan standarisasi dalam timbangan dan ukuran.
ADVERTISEMENT

Bergelar Al Amin

Tak hanya berwibawa dalam hal fisik, Nabi Muhammad merupakan sosok yang tegas dan bijaksana. Kejujuran beliau membuatnya dijuluki Al Amin, yang artinya dapat dipercaya. Bagi beliau, melahirkan rasa senang dan menumbuhkan rasa percaya dari pelanggan menjadi ujung tombak suksesnya perniagaan.
Transparansi dalam bisnis juga terlihat dalam caranya melayani pelanggan. Baginya, berdagang tak semata-mata mencari keuntungan, tetapi lebih mengharapkan ridho dari Allah. Dalam berbisnis, Nabi tak pernah mematok bagi hasil atau harga barang kepada mitra dan pembelinya. Beliau adalah sosok yang murah hati.
Tak jarang, Nabi memberikan kelonggaran bila ada seseorang yang kesulitan dan meminta penangguhan untuk membayar barang dagangannya. Bahkan, hal itu lebih sering diikhlaskan sebagai bentuk sedekah kepada yang bersangkutan. Bagi beliau, berdagang menjadi salah satu jalan untuk beribadah dan bermuamalah dengan baik.(Anggi)
ADVERTISEMENT
Mempelajari kembali sejarah Nabi Muhammad dalam berniaga bisa menjadi motivasi tersendiri. Terlebih untuk para pedagang masa kini yang memiliki sistem berbeda dengan masa lampau. Koneksi dan jaringan online membuat perniagaan makin berkembang. Oleh karenanya, sikap jujur dan amanah menjadi sebuah poin yang harus dipegang dan diterapkan.(Anggi)