Sejarah NU dan Tanggal Berdirinya sebagai Organisasi Islam Terbesar di Indonesia

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
21 Oktober 2022 19:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah NU, Foto Unsplash Mufid Majnun
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah NU, Foto Unsplash Mufid Majnun
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Islam adalah agama dengan pemeluk terbanyak di Indonesia. Bahkan dengan jumlah pemeluknya inilah Indonesia mampu menjadi negara dengan pemeluk agama Islam terbanyak di dunia. Di antara banyaknya jumlah pemeluk ini terdapat beragam organisasi masyarakat yang terbentuk demi kepentingan umat Islam. Salah satunya adalah NU atau Nadhlatul Ulama. Nadhlatul Ulama sendiri adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia. Namun sayangnya belum banyak orang yang tahu mengenai sejarah dan tanggal berdiri organisasi ini. Oleh sebab itu, kali ini akan dibahas sejarah NU. Simak ulasannya di bawah ini.
ADVERTISEMENT

Sejarah NU

NU didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 di Kota Surabaya. Pendirinya adalah KH. Hasyim Asy’ari yang juga menjadi tokoh penting di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang. Setelah didirikan, beliau menjabat sebagai Rais Akbar atau pemimpin organisasi.
Sejatinya, sebelum tahun 1926 sudah ada organisasi-organisasi Islam yang berdiri sebelum sejarah organisasi NU dimulai. Mengutip laman nu.or.id, kalangan pesantren gigih melawan kolonialisme dengan membentuk organisasi pergerakan, seperti Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah Air) pada tahun 1916 dan lain-lain.
Ilustrasi Sejarah NU, Foto Unsplash Mufid Majnun
Lalu, Raja Ibnu Saud ingin mengesahkan paham wahabi di Makkah dan menghancurkan semua peninggalan Islam atau sebelum Islam yang selama ini banyak dikunjungi karena dianggap sebagai bid’ah. Gagasan ini pun disambut baik oleh banyak pihak di Indonesia. Namun, kalangan pesantren menolak gagasan tersebut karena mereka lebih membela keberagaman.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, kalangan pesantren pun dikeluarkan dari keanggotaan Kongres Al Islam pada tahun 1925 sehingga mereka juga tidak ikut ke Kongres Islam Internasional untuk mengesahkan keputusan itu. Namun, kalangan pesantren tetap gigih membentuk Komite Hejaz yang bersama umat Islam di seluruh dunia mendesak Raja Ibnu Saud untuk mengurungkan niatnya. Rencana ini pun berhasil.
Setelah itu, Komite Hejaz dan beragam organisasi lainnya berpendapat bahwa perlu mendirikan organisasi untuk menghadapi perkembangan zaman. Akhirnya, organisasi Nahdhlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) atau biasa disebut NU pun didirikan.
Itulah sejarah singkat NU. Kini menurut data pada tahun 2019, NU memiliki anggota lebih dari 108 juta orang di seluruh dunia. (LOV)