Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Penetapan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan
21 Agustus 2021 17:27 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Awal mula sejarah penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan adalah pada 28 Oktober 1928 saat diselenggarakannya kongres para pemuda dari seluruh wilayah Indonesia yang menghasilkan ikrar dengan nama Sumpah Pemuda yang isinya adalah:
ADVERTISEMENT
Sebelum penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, di Indonesia sendiri diketahui ada banyak sekali bahasa daerah yang berasal dari seluruh bagian kepulauan Indonesia.
Sejarah Penetapan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan
Berdasarkan keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, dinyatakan bahwa berdasarkan sejarah, bahasa Indonesia berakar dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu mulai digunakan di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi).
ADVERTISEMENT
Prasasti tersebut bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya. Di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuna. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha.
Dari buku Ikhtisar Sejarah Bahasa Indonesia, S. Effendi, Zulkarnain, 1972, diterangkan bahwa bahasa Melayu menyebar ke seluruh pelosok Nusantara berbarengan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu ternyata mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, dan antarkerajaan.Hal ini dikarenakan bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur.
ADVERTISEMENT
Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya masing-masing daerah. Dalam perkembangannya pun kemudian muncul bahasa Melayu dalam berbagai variasi dan dialek.
Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan dan organisasi kemudian secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia sesuai isi Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.
Pada tahun 1928 dikukuhkanlah bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bahasa Indonesia lalu dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945.
Saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36 disebutkan dengan jelas bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bahasa Indonesia pun kemudian dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia. Walau masyarakat masih memakai bahasa dari daerah masing-masing, tapi untuk mempersatukan bangsa, masyarakat Indonesia menggunakan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari. (DNR)