Konten dari Pengguna

Sejarah Perang Diponegoro, Salah Satu Perang Terbesar di Indonesia

Berita Terkini
Penulis kumparan
18 Desember 2022 17:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perang Diponegoro Terjadi pada Tahun (Foto: Hasan Almasi | Unsplash.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perang Diponegoro Terjadi pada Tahun (Foto: Hasan Almasi | Unsplash.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perang yang terjadi di Indonesia demi kemerdekaan bangsa terjadi berkali-kali. Salah satunya adalah Perang Diponegoro. Perang Diponegoro terjadi pada tahun? Perang besar ini terjadi pada tanggal 21 Juli 1825 dan berakhir pada 9 Februari 1830.
ADVERTISEMENT
Perang yang juga dikenal sebagai Perang Jawa ini dipimpin oleh Pangeran Diponegoro dan berlangsung selama 5 tahun. Simak penyebab dan kronologi salah satu perang terbesar di Indonesia berikut ini.

Penyebab dan Kronologi Perang Diponegoro

Ilustrasi Penyebab dan Kronologi Perang Diponegoro (Foto: Debby Hudson | Unsplash.com)
Supriatna dalam buku Sejarah untuk Kelas XI SMA (2008) menjelaskan bahwa secara umum Perang Diponegoro pecah sebagai reaksi atas ketidakpuasan yang dirasakan oleh hampir semua kalangan masyarakat terhadap berbagai kebijakan oleh pemerintah Belanda di wilayah Kesultanan Yogyakarta.
Bahkan dalam bidang politik pemerintah Belanda mencampuri urusan internal kesultanan. Akibatnya adalah terbentuknya du kelompok dalam lingkungan Kerajaan Mataram yaitu kelompok pro Belanda dan anti Belanda.
Pangeran Diponegoro diangkat sebagai anggota Dewan Perwalian pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono V. Namun, beliau jarang diajak berbicara mengenai urusan pemerintahan karena sikap kritisnya terhadap kehidupan keraton yang dianggap sudah dipengaruhi budaya Barat dan penuh intervensi Belanda.
ADVERTISEMENT
Karena alasan tersebut Pangeran Diponegoro memilih untuk meninggalkan keraton dan menetap di Tegalrejo.
Secara khusus, Perang Diponegoro dipicu oleh tindakan penghinaan terhadap Diponegoro yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada masa itu Belanda ingin membuat jalan raya yang menghubungkan Yogyakarta dan Magelang.
Namun, jalan tersebut ternyata menembus makam leluhur Pangeran Diponegoro di Tegalrejo. Hal inilah yang membuat Pangeran Diponegoro marah dan menganggap hal tersebut sebagai penghinaan.
Belanda memasang patok-patok untuk menandai pembangunan jalan. Patok tersebut kemudian diganti oleh para pengikut Pangeran Diponegoro dengan tombak. Karena hal tersebut, Belanda mengirim pasukan ke Tegalrejo pada 25 Juni 1825.
Pangeran Diponegoro dan pasukannya membangun pusat pertahanan di Selarong. Banyak dukungan untuk beliau dan pasukannya menjadi bertambah besar. Tokoh yang bergabung antara lain adalah Pangeran Mangkubumi, Sentot Alibasya Prawirodirjo, dan Kyai Maja.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu Belanda mendatangkan pasukan tambahan dari Sumatra Barat dan Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Jenderal Marcus de Kock. Pada tahun 1826, pasukan Pangeran Diponegoro berhasil mendapat kemenangan.
Demi mengalahkan pasukan Pangeran Diponegoro, Belanda melakukan taktik Benteng Stelsel. Taktik tersebut adalah daerah-daerah yang dikuasai Belanda mendirikan benteng pertahanan yang saling terhubung oleh jalan sehingga menyebabkan pasukan Pangeran Diponegoro sulit bergerak.
Sejak tahun 1829, kekuatan Pangeran Diponegoro mulai berkurang. Banyak dari pengikutnya yang ditangkap atau gugur dalam pertempuran. Di akhir November 1828, Kyai Maja ditangkap Belanda dan pada Oktober 1829, Sentot Alibasya Prawirodirjo menyerah.

Akhir Perang Pangeran Diponegoro

Jenderal de Kock memerintahkan Kolonel Cleerens untuk mengadakan pertemuan dengan Pangeran Diponegoro. Pada 28 Maret 1830, diadakan perundingan antara Jenderal de Kock dan Pangeran Diponegoro di Magelang.
ADVERTISEMENT
Namun, pihak Belanda berkhianat. Akhirnya Pangeran Diponegoro dan para pengikutnya ditangkap. Pangeran Diponegoro kemudian diasingkan ke Manado.
Demikian sejarah singkat Perang Diponegoro yang terjadi selama 5 tahun. Semoga bermanfaat. (KRIS)