Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Perbankan di Indonesia pada Masa Awal Kemerdekaan
31 Oktober 2022 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dari laman Otoritas Jasa Keuangan RI di www.ojk.go.id yang diakses pada tanggal 31 Oktober 2022 disebutkan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
Sejarah Perbankan di Indonesia
Pada masa awal kemerdekaan, sejarah perbankan di Indonesia diliputi saling likuidasi bank-bank yang telah ada antara Belanda dan Jepang sesuai dengan kebutuhan mereka. Beberapa lembaga keuangan yang ditetapkan pemerintah Indonesia pada masa itu merupakan kelanjutan dari bank-bank tersebut dengan berbagai perubahan sesuai dengan amanat UUD 1945.
Bank Rakyat Indonesia merupakan hasil likuidasi yang dilakukan oleh Jepang terhadap bank Belanda yaitu De Algemenevolks Crediet Bank karena Jepang ingin mengendalikan arus perbankan dari satu bank saja. Jepang memberi nama bank tersebut sebagai Syomin Ginko. Cikal bakal bank tersebut sebenarnya sudah ada sejak tahun 1895, yang diakui sebagai tahun berdirinya BRI. Namun dalam Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. BRI sempat berhenti beroperasi pada masa Republik Indonesia Serikat (RIS).
ADVERTISEMENT
Tindakan pemerintah Indonesia yang sangat penting dalam sejarah adalah nasionalisasi De Javasche Bank. Bank ini berfungsi sebagai bank sentral pada masa penjajahan Belanda dan sempat dikuasi oleh Jepang. Setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia ke-2, DJB beroperasi lagi di Indonesia dan memiliki kewenangan mencetak serta mengedarkan mata uang gulden.
Dalam waktu bersamaan, pemerintah Indonesia membentuk Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai bank sirkulasi yang antara lain memiliki wewenang mencetak dan mengedarkan Oeang Republik Indonesia (ORI). Terjadilah peperangan mata uang antara uang merah (DJB) dan uang putih (ORI). DJB berjaya pada masa RIS. Setelah keluar dari RIS, pemerintah RI menerbitkan UU No.11 Tahun 1953 tentang Pokok Bank Indonesia yang menggantikan DJB Wet Tahun 1922. Sejak 1 Juli 1953 Bank Indonesia secara resmi menjadi Bank Sentral Republik Indonesia. Informasi tersebut dikutip dari laman Bank Indonesia melalui https://www.bi.go.id/id/tentang-bi/sejarah-bi/default.aspx yang diakses pada tanggal 31 Oktober 2022.
ADVERTISEMENT
Dari sejarah perbankan di Indonesia pada awal kemerdekaan dapat diperoleh pelajaran bahwa perjuangan bangsa Indonesia tidak hanya dengan mengangkat senjata tapi juga melalui lembaga keuangan. (LUS)