Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Peristiwa G30S/PKI 1965 yang Menewaskan 7 Pahlawan Revolusi
19 September 2021 9:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Memasuki bulan September, seluruh rakyat Indonesia pasti akan teringat dengan sebuah peristiwa yang tercatat sebagai kisah yang kelam dalam sejarah Indonesia, yaitu peristiwa yang dikenal dengan nama G30S/PKI .
ADVERTISEMENT
Apa itu G30S/PKI? G30S/PKI adalah peristiwa tragis yang terjadi pada 30 September hingga 1 Oktober 1965 di Jakarta dan Yogyakarta ketika enam perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI Angkatan Darat Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam upaya kudeta.
Memahami Apa itu G30S/PKI
Pada 1 Oktober 1965 dini hari, Letkol Untung yang merupakan anggota Cakrabirawa (pasukan pengawal Istana) memimpin pasukan yang dianggap loyal pada PKI . Gerakan ini mengincar perwira tinggi TNI AD Indonesia. Tiga dari enam orang yang menjadi target langsung dibunuh di kediamannya. Sedangkan sisanya diculik dan dibawa menuju Lubang Buaya.
ADVERTISEMENT
Jenazah ketujuh perwira TNI AD itu ditemukan selang beberapa hari kemudian. Adapun keenam perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang menjadi korban dalam peristiwa ini adalah:
Panglima TNI AH Nasution yang menjadi target utama ternyata malah berhasil meloloskan diri. Tapi, putrinya Ade Irma Nasution tewas tertembak di kediamannya. Selain itu, ajudannya, Lettu Pierre Andreas Tendean diculik terlebih dahulu sebelum akhirnya tewas ditembak di Lubang Buaya.
Keenam jenderal di atas beserta Lettu Pierre Tendean kemudian ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi. Sejak berlakunya UU Nomor 20 tahun 2009, gelar ini juga diakui sebagai Pahlawan Nasional.
ADVERTISEMENT
Setelah terjadinya peristiwa G30S/PKI rakyat menuntut Presiden Soekarno untuk membubarkan PKI. Soekarno memerintahkan Mayor Jenderal Soeharto untuk membersihkan semua unsur pemerintahan dari pengaruh PKI. Soeharto bergerak cepat. PKI dinyatakan sebagai penggerak kudeta dan para tokohnya diburu dan ditangkap, termasuk DN Aidit yang sempat kabur ke Jawa Tengah tapi kemudian berhasil ditangkap.
Banyak anggota organisasi yang dianggap sebagai simpatisan atau terkait dengan PKI juga ditangkap. Organisasi-organisasi tersebut antara lain Lekra, CGMI, Pemuda Rakyat, Barisan Tani Indonesia, Gerakan Wanita Indonesia dan lain-lain.
Pada tahun 1984, film propaganda tentang peristiwa ini yang berjudul Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI dirilis. Mengingat latar belakang produksinya, banyak yang menduga bahwa film tersebut ditujukan sebagai propaganda politik. Apalagi di era Presiden Soeharto, film tersebut dijadikan sebagai tontonan wajib anak sekolah yang selalu ditayangkan di TVRI tiap tanggal 30 September malam.
ADVERTISEMENT
Setelah lengsernya Soeharto , banyak tulisan dan buku yang membahas mengenai sejarah sebenarnya apa itu G30S/PKI, termasuk salah satunya adalah buku Soeharto Penggerak atau Penumpas G30S/PKI yang terbit di tahun 1998. (DNR)