Konten dari Pengguna

Sejarah Peristiwa Rengasdengklok, Penculikan Terhadap Ir. Soekarno dan Hatta

Berita Terkini
Penulis kumparan
6 Juni 2024 17:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk Karena Ir. Soekarno Tidak Mau Memproklamasikan Kemerdekaan dengan Segera, Maka Tindakan Pertama yang Dilakukan Pemuda adalah. Sumber: Unsplash/Falaq Lazuardi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk Karena Ir. Soekarno Tidak Mau Memproklamasikan Kemerdekaan dengan Segera, Maka Tindakan Pertama yang Dilakukan Pemuda adalah. Sumber: Unsplash/Falaq Lazuardi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Karena Ir. Soekarno tidak mau memproklamasikan kemerdekaan dengan segera, maka tindakan pertama yang dilakukan pemuda adalah menculik Ir. Soekarno dan Moh. Hatta untuk diamankan di Rengasdengklok.
ADVERTISEMENT
Kejadian itu disebut sebagai Peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa tersebut adalah salah satu kejadian penting yang mendorong semakin cepatnya proklamasi Indonesia.

Karena Ir. Soekarno Tidak Mau Memproklamasikan Kemerdekaan dengan Segera, Maka Tindakan Pertama yang Dilakukan Pemuda adalah Menculik Ir. Soekarno dan Moh. Hatta

Ilustrasi untuk Karena Ir. Soekarno Tidak Mau Memproklamasikan Kemerdekaan dengan Segera, Maka Tindakan Pertama yang Dilakukan Pemuda adalah. Sumber: Unsplash/Mufid Majnun
Karena Ir. Soekarno tidak mau memproklamasikan kemerdekaan dengan segera, maka tindakan pertama yang dilakukan pemuda adalah menculik Ir. Soekarno dan Moh. Hatta untuk diamankan di Rengasdengklok.
Dikutip dari Sejarah 3 SMA Kelas XIII Program Ilmu Sosial, Sardiman (2008:3), Peristiwa Rengasdengklok menunjukkan adanya konflik dan perbedaan pendapat antarkelompok. Perbedaan tersebut terutama ada pada golongan tua dan golongan muda dalam menentukan waktu proklamasi.
Tanpa adanya peran golongan muda, Indonesia mungkin saja tidak bisa memproklamasikan kemerdekaan secepat itu. Golongan muda berpendapat bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia harus dilakukan dengan kekuatan bangsa sendiri, bukan oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
ADVERTISEMENT
Sutan Syahrir yang merupakan tokoh pemuda menemui Moh. Hatta di kediamannya. Beliau mendesak agar Ir. Soekarno dan Moh. Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun, Ir. Soekarno dan Moh. Hatta yang termasuk golongan tua belum bersedia.
Pada 15 Agustus 1945 sekitar pukul 20.00, para pemuda menggelar pertemuan di ruangan di belakang Laboratorium Biologi Pegangsaan Timur 17. Pertemuan tersebut dipimpin oleh Chairul Saleh dan dihadiri oleh beberapa orang lainnya. Berikut keputusan dari pertemuan tersebut.
Kemerdekaan Indonesia adalah hak dan soal rakyat Indonesia sendiri, tak dapat digantung-gantungkan pada orang atau kerajaan lain. Dan jalannya hanya satu, yaitu: dengan proklamasi kemerdekaan oleh bangsa Indonesia sendiri, lepas dari bangsa asing, bangsa apapun juga.
Hasil perundingan tersebut kemudian disampaikan pada Soekarno. Namun, beliau masih belum setuju. Oleh sebab itu, para pemuda kemudian mengadakan pertemuan di Jalan Cikini 71, Jakarta dan merencanakan untuk mengamankan Soekarno dan Hatta.
ADVERTISEMENT
Para pemuda memilih Rengasdengklok sebagai tempat untuk mengamankan Soekarno dan Hatta. Hal tersebut dilakukan karena para pemuda sadar bahwa Soekarno dan Hatta merupakan tokoh penting yang keselamatannya harus dijaga.
Pada 16 Agustus 1945 seharusnya diadakan pertemuan PPKI di Jakarta, tetapi Soekarno dan Hatta tidak ada. Ahmad Subarjo kemudian berbicara dengan pada pemuda dan memberikan jaminan bahwa proklamasi akan dilaksanakan pada 17 Agustus 1945 sebelum pukul 12.00.
Karena Ir. Soekarno tidak mau memproklamasikan kemerdekaan dengan segera, maka tindakan pertama yang dilakukan pemuda adalah menculik Ir. Soekarno dan Moh. Hatta. Kejadian tersebut dikenal sebagai Peristiwa Rengasdengklok yang menjadi peristiwa sejarah penting. (KRIS)