Konten dari Pengguna

Sejarah Perkembangan Cerita Wayang Beber di Bumi Nusantara

Berita Terkini
Penulis kumparan
6 Oktober 2024 17:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tuliskan perkembangan cerita Wayang Beber. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Ron Lach
zoom-in-whitePerbesar
Tuliskan perkembangan cerita Wayang Beber. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Ron Lach
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada berbagai macam peninggalan yang masih ada sejak dahulu hingga sekarang, salah satunya Wayang Beber yang terbilang cukup unik. Sebagai masyarakat Indonesia, tentu harus bisa tuliskan perkembangan cerita Wayang Beber.
ADVERTISEMENT
Wayang Beber merupakan salah satu kekayaan budaya yang berkembang di Nusantara. Wayang ini unik karena penyajiannya dilakukan dengan cara menggulung dan membentangkan gambar untuk menceritakan kisah-kisah epik.

Tuliskan Perkembangan Cerita Wayang Beber! Ini Sejarahnya di Nusantara

Tuliskan perkembangan cerita Wayang Beber. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Ron Lach
Mengutip dari situs budaya.jogjaprov.go.id, Wayang Beber berasal dari relief-relief candi di Indonesia, yang kemudian dikenal sebagai Wayang Watu. Untuk lebih lengkapnya, pahami dan tuliskan perkembangan cerita Wayang Beber ini.
Pada masa awalnya, wayang ini berfungsi sebagai media untuk menyebarkan ajaran agama. Cerita yang diambil berasal dari kisah epik seperti Ramayana dan Mahabharata, serta kisah-kisah yang terlukis di relief candi.
Sejarah Wayang Beber mencatat perubahan signifikan pada tahun 1145 M saat Kerajaan Jenggala diperintah oleh Parbu Suryawisesa. Pada periode ini, Wayang Beber mulai beralih dari medium batu ke media yang lebih fleksibel seperti daun siwalan atau lontar.
ADVERTISEMENT
Perkembangan berlanjut pada tahun 1244 M ketika Prabu Suryahamilur, Raja Jenggala, memindahkan keraton ke Pajajaran, Jawa Barat. Beliau juga memperkenalkan penggunaan kertas yang terbuat dari kulit pohon dluwang sebagai media baru untuk menggambarkan cerita wayang.
Perubahan penting lainnya terjadi pada masa Majapahit, khususnya di bawah pemerintahan Jaka Susuruh. Pada periode ini, penggunaan tongkat panjang diperkenalkan sebagai alat untuk menggulung dan membentangkan cerita dalam setiap adegan.
Sejak saat itu, Wayang Beber menjadi lebih dikenal. Pada tahun 1378 M, Raja Brawijaya V memerintahkan Raden Sungging Prabangkara untuk memperkenalkan inovasi warna dalam Wayang Beber, yang sebelumnya hanya dilukis dalam warna hitam dan putih.
Dengan masuknya agama Islam di Jawa, khususnya pada masa Kerajaan Demak, pelukisan tokoh dalam Wayang Beber mengalami perubahan untuk mengikuti aturan Islam yang melarang penggambaran tokoh dengan bentuk menyerupai manusia.
ADVERTISEMENT
Namun, gaya awal Wayang Beber masih bertahan di Bali dalam bentuk Wayang Kamasan. Pada abad ke-17, Wayang Beber kembali berkembang dengan lakon baru seperti Jaka Kembang Kuning dan Remen Mangunjaya.
Itulah sejarahnya jika diminta tuliskan perkembangan cerita Wayang Beber. Perkembangan Wayang Beber di Nusantara menunjukkan fleksibilitas budaya ini dalam beradaptasi dengan perubahan zaman, tanpa kehilangan esensinya yang kaya akan nilai-nilai sejarah. (RIZ)