Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Perumusan Teks Proklamasi Indonesia
31 Juli 2021 9:20 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Proklamasi merupakan salah satu puncak sejarah bangsa Indonesia dalam melawan penjajah. Setelah puluhan tahun dijajah oleh bangsa lain, pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia menyatakan kemerdekaannya dari segala bentuk penjajahan yang dilakukan oleh bangsa lain.
ADVERTISEMENT
Banyak pahlawan kita yang mengorbankan waktu, harta, bahkan nyawa mereka untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Sebagai bentuk penghormatan kepada mereka sudah sepantasnya kita mengetahui sejarah perumusan teks proklamasi Indonesia dan tetap menjaga semangat persatuan dan kesatuan. Berikut adalah sejarah perumusan teks Proklamasi Indonesia.
Sejarah Perumusan Teks Proklamasi Indonesia
Dikutip dari buku Sejarah 3+, Sardiman (2008: 7) sejarah perumusan dimulai ketika Ir. Soekarno kembali ke Jakarta dan menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Setelah tiba di Jl. Imam Bonjol Ir. Soekarno dan Moh. Hatta diantarka ke rumah Laksamana Maeda menemui Gunseikan (Kepala Pemerintahan Militer Jepang) Mayor Jendral Hoichi tengah malam.
Dengan ditemani oleh Maeda, Shigtada, Nishijima, Romegoro, Yoshizumi, dan Miyoshi sebagai penterjemah, mereka pergi menemui Somubuco (Direktur/Kepala Departemen Umum Pemerintahan Militer Jepang) Mayor Jendral Otoshi Nishimura. Tujuannya untuk menjajagi sikapnya terhadap pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada pertemuan tersebut tidak dicapai kata sepakat antara Soekarno-Hatta di satu pihak dengan Nishimura di lain pihak. Soekarno – Hatta melangsungkan rapat PPKI pada pagi hari tanggal 16 Agustus 1945. Rapat PPKI itu tidak jadi diadakan karena mereka dibawa ke Rengasdengklok. Mereka menekankan kepada Nishimura bahwa Jendral Besar Terauchi telah menyerahkan pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia kepada PPKI.
Di lain pihak, Nishimura menegaskan garis kebijaksanaan kepada Panglima Tentara ke-XVI di Jawa, bahwa dengan menyerahnya Jepang kepada sekutu berlaku ketentuan bahwa antara Jepang tidak diperbolehkan lagi mengubah status quo.
Berdasarkan garis kebijaksanaan itu, Nishimura melarang Soekarno – Hatta untuk mengadakan rapat PPKI dalam rangka pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. Setelah itu Soekarno-Hatta kembali ke rumah Maeda. Di rumah Maeda telah hadir para anggota PPKI, para pemimpin pemuda, para pemimpin pergerakan dan beberapa Chuo Sangi In yang ada di Jakarta. Kemudian di ruang makan Maeda dirumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ketika peristiwa yang bersejarah itu berlangsung Maeda tidak hadir, tetapi Miyoshi sebagai orang kepercayaan Nishimura bersama Sukarnai, Sudiro, dan B.M. Diah menyaksikan Soekarno, Hatta, dan Ahmad Subarjo membahas perumusan naskah Proklamasi Indonesia.
Pada pukul 03.00 WIB, naskah proklamasi disusun oleh Soekarno, Hatta dan Soebardjo di ruang makan Maeda. Naskah sebanyak dua alinea yang penuh dengan pemikiran tersebut lalu selesai dibuat 2 jam kemudian. Teks proklamasi tersebut memuat pernyataan tegas dan keinginan bangsa Indonesia untuk menjadi negara merdeka yang menentukan nasibnya sendiri. Ahmad Subarjo menyampaikan kalimat “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”. Moh. Hatta menambahkan kalimat “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempoh yang sesingkat-singkatnya”. Soekarno menuliskan Jakarta, 17-8-’05 wakil-wakil bangsa Indonesia sebagai penutup.
ADVERTISEMENT
Dan pada akhirnya pada pukul 10.00 WIB, di halaman rumah Soekarno di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, naskah proklamasi dibacakan dalam suasana khidmat.
Demikian adalah pembahasan mengenai sejarah perumusan teks proklamasi Indonesia oleh para pahlawan kita. (WWN)