Sejarah Senam Lantai, Kepoin Yuk!

Potret Senam Lantai, Sumber: Pinterest

Sejarah senam lantai merupakan salah satu pelajaran yang biasa ditemui saat belajar penjaskes atau olahraga. Walaupun begitu, untuk sebagian orang mungkin masih kurang familiar.

Senam lantai sendiri termasuk ke dalam senam modern. Dimana, lantai atau matras menjadi media untuk melakukan senam tersebut. Untuk melakukan senam ini, sebenarnya cukup mudah dan tidak memerlukan alat-alat khusus.

Cukup menggunakan matras, atau karpet untuk alas dari senam lantai. Tahukah kamu bahwa senam lantai merupakan senam tertua di dunia?

Melansir beberapa sumber, banyak yang mengatakan bahwa senam ini merupakan senam tertua di dunia. Senam lantai ternyata sudah ada sejak tahun 2700 sebelum masehi lho.

Dipraktikkan oleh orang Tiongkok untuk pertama kalinya, senam ini juga sudah digunakan untuk bela diri, dan melakukan pengobatan tradisional pada saat itu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa senam ini sudah ada sejak lebih dari abad ke-20.

Sejarah Senam Lantai Di Indonesia

Jika tadi merupakan sejarah senam lantai di dunia, sekarang akan dibahas bagaimana senam lantai bisa sampai di Indonesia. Perlu kamu tahu, bahwa senam lantai di Indonesia sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda lho.

Senam lantai sudah ada sejak tahun 1912 silam. Namun, baru dikenal oleh masyarakat Indonesia pada 1916. Sejak saat itu, penyebarannya pun terus meluas sampai ke daerah-daerah.

Pencetus adanya senam lantai di Indonesia yaitu Dr. H. F. Minkema. Beliau sendiri berasal dari angkatan laut kerajaan Belanda, yang merupakan seorang perwira kesehatan pada saat itu.

Melansir dari beberapa sumber, beliau membuka kursus senam lantai pada saat itu, yang bertempat di Malang. Selain Malang, ada satu daerah lain yang menjadi tempat pelopor tersebarnya senam lantai di Indonesia, yaitu Bandung, yang mana mendirikan sekolah senam lantai pertama di Indonesia.

Sebagai tambahan informasi, sekolah senam di Bandung didirikan pada 1922, dan bersamaan dengan dibukanya MGSS (Militaire Gymnastiek en Sporschool) oleh penjajah.

Sekolah senam tersebut sukses, dan akhirnya membuka beberapa cabang di daerah lainnya, seperti Bogor, Surakarta, dan Medan.

Semoga informasi tersebut bermanfaat ya, selamat belajar!

(Linda Fahira Putri)