Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Singkat 2 Kerajaan Islam di Pulau Jawa
30 November 2023 18:54 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebutkan 2 kerajaan Islam di Pulau Jawa! Mayoritas masyarakat di Pulau Jawa menganut agama Islam. Seiring dengan perkembangan Islam di Nusantara, kerajaan-kerajaan Islam mulai didirikan di berbagai daerah, termasuk di Jawa.
ADVERTISEMENT
Berdirinya kerajaan Islam menandakan bahwa Islam memiliki pengaruh yang besar di Nusantara. Sejarah kerajaan Islam ini dapat dipelajari untuk menambah wawasan dalam sejarah.
Sebutkan 2 Kerajaan Islam di Pulau Jawa!
Ajaran agama Islam tersebar luas di Indonesia sejak zaman dulu. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kerajaan-kerajaan Islam yang ada di beberapa daerah. Jawa adalah salah satu daerah tempat kerajaan Islam berdiri. Sebutkan 2 kerajaan Islam di Pulau Jawa!
Dikutip dari Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah Kelas XII, Achmadi dan Sungarso (2021:42), berikut adalah sejarah singkat kerajaan Islam di Pulau Jawa.
1. Kesultanan Cirebon
Pada awal abad ke-16, Cirebon masih berupa daerah kecil di bawah kekuasaan Pakuan Pajajaran. Kesultanan Cirebon adalah kesultanan Islam pertama di Jawa Barat. Pendiri kesultanan ini adalah Sunan Gunung Jati.
ADVERTISEMENT
Sunan Gunung Jati merupakan salah seorang Wali Songo dan karena kedudukan tersebut, beliau dihormati oleh para raja lain di Jawa. Setelah Kesultanan Cirebon telah berdiri secara resmi, Sunan Gunung Jati berusaha menjatuhkan Kesultanan Pajajaran yang belum memeluk Islam.
Setelah Sunan Gunung Jati wafat, kepemimpinan beliau digantikan oleh cicitnya yang terkenal dengan gelar Panembahan Ratu. Pada tahun 1650, kekuasaan diberikan kepada Panembahan Girilaya.
Setelah beliau wafat, Kesultanan Cirebon dipimpin oleh kedua putranya yang bernama Martawijaya dan Kartawijaya. Sultan Martawijaya menjadi pemimpin Kesultanan Kasepuhan, sedangkan Sultan Kartawijaya memimpin Kesultanan Kanoman.
2. Kesultanan Banten
Sunan Gunung Jati dari Cirebon menjadi pelopor pengembangan agama Islam sekaligus kesultanan Islam di Banten pada 1524. Pada masa itu, pengislaman dilakukan dengan cara damai, sukarela, dan tanpa menggunakan perang.
ADVERTISEMENT
Agar tujuan tersebut tercapai, Sunan Gunung Jati menduduki Sunda Kelapa dan Kesultanan Pajajaran. Setelah beliau kembali ke Cirebon, pemerintahan di Banten diserahkan kepada putranya, Hasanuddin.
Kesultanan Banten mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682). Pada masa itu, Banten mampu membangun armada dengan contoh bangunan Eropa dan memberi upah ke pekerja Eropa.
Sultan Ageng Tirtayasa sangat menentang Belanda dan berusaha keras untuk keluar dari tekanan VOC. Karena sikapnya ini, terjadi beberapa kali peperangan antara Banten dengan VOC selama masa pemerintahannya.
Baca juga: 4 Penyebab Runtuhnya Kerajaan Islam Banten
Sebutkan 2 kerajaan Islam di Pulau Jawa ! Sejarah singkat tentang Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Banten tersebut penting untuk dipelajari agar generasi sekarang mengetahui sejarah. (KRIS)
ADVERTISEMENT