Sejarah Singkat Kerajaan Gowa Tallo yang Terletak di Sulawesi Selatan

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
31 Oktober 2022 22:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Singkat Kerajaan Gowa Tallo yang Terletak di Sulawesi Selatan (Foto: Markus Winkler | Unsplash.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Singkat Kerajaan Gowa Tallo yang Terletak di Sulawesi Selatan (Foto: Markus Winkler | Unsplash.com)
ADVERTISEMENT
Kerajaan Gowa Tallo terletak di Sulawesi Selatan. Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan Islam di Indonesia. Sultan Hasanuddin adalah pemimpin Kerajaan Gowa Tallo yang membawa kerajaan ini ke masa keemasannya. Sebelum memeluk agama Islam, raja dan masyarakat Gowa Tallo memeluk agama animisme dan Hindu. Simak sejarah singkat kerajaan Gowa Tallo dalam artikel ini.
ADVERTISEMENT

Sejarah Singkat Kerajaan Gowa Tallo

Ilustrasi Sejarah Singkat Kerajaan Gowa Tallo (Foto: Charl Folscher | Unsplash.com)
Dikutip dari Buku Intisari Sejarah Kerajaan Islam oleh Wahidoh (2020), kerajaan Gowa dan Tallo adalah dua kerajaan yang terletak di Sulawesi Selatan dan mempunyai hubungan yang baik. Kerajaan ini juga dikenal sebagai kerajaan Makassar. Kerajaan ini terletak di perairan timur Indonesia yang merupakan jalur perdagangan laut Nusantara yang terkenal pada abad ke-1 hingga ke-17. Wilayah kekuasaan kerajaan Gowa Tallo ini sangat luas, bahkan kekuasaannya menyebar hingga ke Kalimantan dan Nusa Tenggara.
Sebelum abad ke-16, para raja Makassar belum menganut agama Islam. Setelah kedatangan Dato’ Ri Bandang, seorang penyiar Islam di Sumatera, Makassar berkembang menjadi kerajaan Islam.
Sultan Alauddin adalah raja Makassar pertama yang memeluk agama Islam. Beliau berkuasa dari tahun 1691 sampai 1638. Dibawah kepemimpinannya, kerajaan ini berkembang menjadi kerajaan maritim. Perdagangan menjadi semakin maju dan begitu pula dengan kehidupan masyarakatnya menjadi semakin sejahtera.
ADVERTISEMENT
Sultan Hasanuddin berkuasa sejak tahun 1653. Pada masa pemerintahan beliau inilah kerajaan Makassar atau kerajaan Gowa Tallo berada di masa gemilangnya. Sultan Hasanuddin memajukan sektor perdagangan dan juga mengadakan ekspansi wilayah. Dibawah pemerintahannya, kerajaan Gowa Tallo berhasil menguasai kerajaan-kerajaan kecil di Sulawesi Selatan seperti Luwu, Wojo, Sopeng, dan Bone.
Setelah berhasil menguasai kerajaan-kerajaan kecil tersebut, sultan Hasanuddin juga berniat menjadikan kerajaan Gowa Tallo sebagai penguasa tunggal jalur perdagangan Indonesia bagian timur. Untuk mewujudkan hal itu Sultan Hasanuddin harus menghadapi kekuatan armada VOC sebelum bisa menguasai Maluku. Pada masa itu Maluku yang kaya akan lada masih ada dalam kekuasaan Belanda. Hal ini menyebabkan pertempuran yang terjadi antara kerajaan Gowa Tallo melawan Belanda.
ADVERTISEMENT
Perdagangan antara Belanda dan Batavia menjadi terganggu karena adanya pertempuran tersebut. Oleh karena keberaniannya dalam menghadapi Belanda, Sultan Hasanuddin mendapat julukan sebagai Ayam Jantan dari Timur.
VOC menggunakan taktik Devide et Impera atau politik adu domba dengan cara mendukung Sultan Bone. Tujuannya adalah untuk bisa menguasai kerajaan Gowa Tallo. Sayangnya, taktik tersebut berhasil dan membuat Sultan Hasanuddin menarik mundur pasukannya. Kemudian VOC memaksa Sultan Hasanuddin untuk menandatangani Perjanjian Bongaya yang merugikan pihak kerajaan Gowa Tallo pada 18 November 1667.
Demikian sejarah singkat kerajaan Gowa Tallo yang terletak di Sulawesi Selatan. Semoga bermanfaat. (KRIS)