Konten dari Pengguna

Sejarah Singkat Maulid Nabi Muhammad dan Hikmahnya

Berita Terkini
Penulis kumparan
3 Oktober 2022 20:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 1 April 2023 14:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Singkat Maulid Nabi Muhammad, sumber foto (Andri Helmansyah) by unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Singkat Maulid Nabi Muhammad, sumber foto (Andri Helmansyah) by unsplash.com
ADVERTISEMENT
Maulid Nabi Muhammad adalah salah satu momen penting yang dirayakan oleh umat Islam di Indonesia. Memahami sejarah singkat Maulid Nabi sangat penting dilakukan agar menumbuhkan rasa cinta kepada nabi yang bergelar Al Amin tersebut. Ada banyak tradisi yang dilakukan untuk memperingati Maulid Nabi. Hal ini tidak mengherankan karena ada banyak hikmah yang bisa diambil dari peristiwa perayaan tersebut. Contoh kegiatan yang umumnya dilakukan yakni seperti membaca sholawat, tadarus Alquran, berpuasa, bersedekah, dan lain-lain. Agar lebih memahami latar belakang perayaan tersebut, simak pemaparan di artikel ini.
ADVERTISEMENT

Sejarah Singkat Kelahiran Nabi Muhammad

Maulid Nabi merupakan suatu peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai manusia paling mulia. Mengutip buku Sejarah Peradaban Islam oleh Saufi & Fadillah (2015), beliau lahir di Mekkah dan berasal dari keluarga Bani Hasyim hari. Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah merupakan hari kelahirannya yang hingga kini masih diingat oleh kaum Muslim.
Menurut Imam al-Suyuthi, raja pertama yang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW adalah Raja Al-Mudhaffar Abu Sa`id Kukburi ibn Zainuddin Ali bin Baktakin (549 H – 630 H). Tinggak tanggung-tanggung, raja ini merayakan Maulid Nabi dengan perayaan yang sangat meriah.
Ilustrasi Sejarah Singkat Maulid Nabi Muhammad, sumber foto (Andri Helmansyah) by unsplash.com
Raja Al-Mudhaffar mengeluarkan sekitar 300.000 dinar untuk bersedekah di hari peringatan tersebut. Misinya yaitu untuk memupuk semangat juang dengan bacaan syi’ir dan karya sastra yang mengisahkan kelahiran Rasulullah saw.
ADVERTISEMENT
Karya yang paling tersohor kala itu adalah karangan Syeikh Al-Barzanji yang mengisahkan riwayat kelahiran Rasulullah SAW dalam bentuk prosa dan puisi. Karya yang sekarang lebih akrab disebut Barzanji ini bahkan masih terus dibacakan dalam momentum peringatan maulid Rasulullah SAW.
Sejak saat itu, di masyarakat terdapat tradisi memperingati hari kelahiran Rasulullah di berbagai Negara yang penduduknya Islam. Di kalangan pesantren Indonesia, para kiai memperingati Maulid Nabi dengan hanya membacakan sajak-sajak Barzanji tanpa dilengkapi dengan ceramah.
Kemudian, ada gagasan yang bertujuan untuk memanfaatkan tradisi maulid Rasulullah SAW sebagai media dakwah ajaran Islam di kalangan masyarakat.
Beberapa organisasi Islam juga telah memanfaatkan momentum ini untuk melakukan berbagai amalan kebajikan, seperti bakti sosial, santunan anak yatim dan fakir miskin, pameran produk halal, pentas seni, dan berbagai kegiatan lain. Jadi, tidak anya sebatas gaflah dan seremoni semata.
ADVERTISEMENT

Hikmah Memperingati Maulid Nabi

Ada banyak hikmah yang bisa diraih jika seorang Muslim merayakan momen kelahiran Nabi Muhammad. Beberapa hikmah tersebut di antaranya sebagai berikut:
• Salah satu bentuk pembuktian cinta umat muslim kepada Nabi Muhammad
• Mempelajari dan mengimplementasikan sifat-sifat terpuji Nabi Muhammad SAW
• Meningkatkan kualitas dan kuantitas bershalawat
• Meningkatkan rasa syukur sebagai umat Nabi Muhammad.
• Berharap mendapat syafaat Nabi Muhammad di hari kiamat.
Sejarah Maulid Nabi yang dijelaskan di atas hendaknya dapat semakin meningkatkan kecintaan umat Muslim kepada Nabi Muhammad. Selain itu, setiap Muslim yang mempelajari sejarah kelahiran beliau juga berkesempatan untuk mendapat banyak hikmah atas momentum perayaan tersebut. (DLA)
ADVERTISEMENT