Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Sinterklas Jenggot Putih yang Bukan Berasal dari Kutub Utara
14 Desember 2022 20:50 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perayaan Hari Natal setiap tanggal 25 Desember setiap tahunnya bukan hanya identik dengan pohon dan hiasan Natal, melainkan identik juga dengan satu sosok berbaju merah yang kita kenal dengan nama Sinterklas atau Santa Claus. Bagaimanakah kisah sejarah Sinterklas sampai akhirnya dikenal sebagai ikon Natal dan hadiah bagi anak-anak?
ADVERTISEMENT
Sejarah Sinterklas
Santa Claus atau Sinterklas merupakan sosok pria tua berpakaian serba merah, dengan jenggot putih lebat yang sangat ramah dan murah senyum. Banyak orang mengira bahwa sejarah Sinterklas berawal dari daerah asalnya, yaitu Kutub Utara. Padahal, kenyataannya tidak seperti itu.
Dikutip dari Ensiklopedi Gereja, Adolf Heuken, 2005, Sinterklas sebenarnya adalah seorang uskup dari Kota Myra, wilayah kecil yang pernah menjadi bagian kekuasaan bangsa Romawi, tepatnya di wilayah Turki.
ADVERTISEMENT
Setiap tanggal 6 Desember, Saint Nicholas atau Santa akan mengadakan pesta dengan menyediakan banyak hadiah untuk anak-anak. Bukan cuma itu, banyak orang yang sedang mengalami kesusahan dan membutuhkan pertolongan akan ia bantu sepenuh hati. Saking baik hatinya, banyak orang menganggap bahwa Saint Nicholas adalah orang suci.
Penggambaran tokoh Saint Nicholas pun bermacam-macam. Untuk memastikan bagaimana wujud sebenarnya dari Saint Nicholas, dilakukan rekonstruksi wajah dari sisa-sisa tulangnya.
Semua data dan temuan lainnya digabungkan, hingga mendapatkan penggambaran yang 'ideal', yaitu seorang pria tua berusia 60-an tahun dengan mata cokelat dan rambut berwarna abu-abu.
Hingga saat ini, kita mengenal penggambaran Saint Nicholas sebagai sosok Sinterklas yang akan datang di malam Natal ke rumah-rumah untuk mengantarkan hadiah kepada anak-anak.
ADVERTISEMENT
Masih mengutip dari buku yang sama, Heuken menyatakan bahwa figur Sinterklas yang ada saat ini dengan membawa hadiah pada malam Natal merupakan penggambaran tokoh Saint Nicholas yang sebenarnya, sesuai dengan sejarah Sinterklas. (DNR)