Konten dari Pengguna

Sejarah Tahun Baru Islam yang Penting bagi Umat Muslim

Berita Terkini
Penulis kumparan
6 November 2021 17:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah tahun baru Islam, sumber gambar: https://www.unsplash.com/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah tahun baru Islam, sumber gambar: https://www.unsplash.com/
ADVERTISEMENT
Sejarah tahun baru Islam adalah salah satu momen yang sangat penting bagi umat Muslim. Pasalnya, peristiwa tersebut menjadi penanda awal terbentuknya kalender Islam.
ADVERTISEMENT
Berikut ini ulasan tentang sejarah tahun baru Islam yang mesti diketahui oleh umat muslim.

Sejarah Tahun Baru Islam

Mengutip buku Ada Apa dengan Ceramah dari UIN Walisongo Semarang (2021), pada masa Nabi Muhammad, umat Islam menggunakan peristiwa-peristiwa penting sebagai penanda waktu. Namun, pada masa Khalifah Umar bin Khattab, muncul sejumlah keluhan tentang penanggalan yang dinilai tidak konsisten.
Ilustrasi sejarah tahun baru Islam, sumber gambar: https://www.unsplash.com/
Umar pun melakukan musyawarah dengan para penasehat terkait permasalahan tersebut. Beberapa orang menyarankan agar tanggal kelahiran Rasulullah dijadikan sebagai tahun baru Islam. Sementara itu, pihak yang lain menyarankan agar tanggal wafatnya Rasulullah yang harus digunakan untuk memulai tahun baru Islam.
Akan tetapi, sebagian besar orang sepakat agar kalender Islam harus dimulai dari tanggal migrasinya atau hijrahnya Rasulullah SAW. Dari hasil mufakat tersebut, Umar kembali meminta pendapat Ali dan Utsman selaku sahabat dekat Rasulullah. Adapun keduanya setuju dengan hasil permusyawarahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Setelah musyawarah disudahi, hasil terkuatnya yang didapat yaitu kalender Islam dimulai dari hijrahnya Rasulullah. Selanjutnya, Umar mengumumkan bahwa tahun penanda awal kalender Islam adalah tahun di mana Rasulullah hijrah.
Dengan begitu, maka dapat disimpulkan bahwa tahun 622 Masehi menjadi tahun penanda dalam penanggalan Hijriah. Kalender Islam dinamakan kalender Hijriah karena merujuk pada peristiwa hijrah yang dilakukan Rasulullah dari Mekkah ke Madinah.
Sejarah tahun baru Islam ini mempunyai perhitungan jumlah hari yang didasarkan pada siklus bulan mengelilingi bumi. Kalender Hijriah juga disebut dengan kalender Qomariyah yang perhitungannya berdasarkan siklus bulan. Dengan perhitungannya begitu, maka waktu magrib bagi umat Islam menandakan sebagai pergantian hari.
Kalender Islam terdiri dari 12 bulan karena merujuk pada Surat At Taubah ayat 36. Ayat tersebut berbunyi:
ADVERTISEMENT
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan dalam kitab Allah, (sejak) Dia menciptakan langit dan bumi, empat di antaranya adalah suci. Itulah agama yang lurus, maka jangan kamu berlaku zalim terhadap dirimu sendiri selama itu. Dan perangilah orang msyrik semuanya sebagaimana mereka pun perangi kalian semuanya, dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”
Sejarah tahun baru Islam hendaknya dimaknai sebagai wawasan keislaman yang berharga bagi umat Muslim. Dengan mengetahui sejarah ini, diharapkan kadar keimanan kepada Allah dan rasa cinta kepada Rasulullah semakin tinggi.
(DLA)