Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Turunnya Al-Quran yang Terjadi Selama 23 Tahun dan Pembukuannya
20 Oktober 2022 19:57 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Al-Quran adalah kitab umat Islam yang Allah SWT turunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Turunnya Al-Quran tidak dalam waktu singkat. Terdapat perjalanan yang sangat lama dan berliku hingga Al-Quran menjadi seperti saat ini. Untuk menambah wawasan dan keimanan Anda, berikut penjelasan tentang sejarah turunnya Al-Quran yang terjadi selama 23 tahun beserta pembukuannya.
ADVERTISEMENT
Sejarah Turunnya Al-Quran yang Terjadi Selama 23 Tahun dan Pembukuannya
Menurut para ulama, Al-Quran yang menjadi kitab suci umat Islam mengalai beberapa tahapan sebelum sampai Nabi Muhammad SAW.
Tahapan Pertama
Allah SWT turunkan Al-Quran dan Allah menyimpannya di Lauhul Mahfudz secara sekaligus. sebagaimana firman Allah:
بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَجِيدٌ فِي لَوْحٍ مَحْفُوظٍ
“Bahkan (yang didustakan mereka itu), ialah Alquran yang mulia yang (tersimpan) di Lauhul Mahfuzh.” (QS. Al-Buruj: 21-22)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, “yang (tersimpan) di Lauhul Mahfuzh maksudnya adalah Al-Quran di tempat tertinggi dan terjaga dari adanya penambahan, penguranan, penyelewengan, dan pergantian.
Tahapan Kedua
Al-Quran diturunkan dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul Izzah yang berada di langit dunia. Hal ini terjadi pada malam lailatul qadar sekaligus. Sebagaimana firman Allah:
ADVERTISEMENT
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam qadar (kemuliaan).” (QS. Al-Qadr: 1)
Tahap Ketiga
Al-Quran turun secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Turunnya Al-Quran secara bertahap adalah memudahkan agar ayat-ayat terjaga, mudah dicerna, dan dihafalkan. Selain itu, turunnya Al-Quran merupakan solusi hukum. Sehingga ayat Al-Quran turun menyesuaikan kondisi seperti permasalahan umat, masyarakat, dan lainnya.
Dr. Azhari Akmal Tarigan, M.Ag. dalam bukunya berjudul Al-Quran dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Perspektif Integratif (2022:12), turunnya Al-Quran yang terjadi selama 23 tahun bahwa Nabi Muhammad SAW tinggal di Makkah selama 10 tahun, sedangkan 13 tahun lainnya berada di Madinah.
Turunnya Al-Quran itu dimulai dengan jibril yang mengambilnya langsung dari Allah dengan cara bertemu ruhnya, atau Malaikat Jibril menghafalnya dari Lauhul Mahfudz, kemudian Malaikat Jibril turun membawa Al-Quran itu lalu disampaikanlah kepada Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Cara Al-Quran Diturunkan Kepada Nabi Muhammad SAW
Terdapat beberapa cara Al-Quran turun kepadan Nabi Muhammad SAW dari Malaikat Jibril, yakni:
Imam al-khattabi berkata bahwa yang dimaksud dengan suara lonceng adalah suara yang tersampaikan keseluruhan, sehingga andaikan dijelaskan permulaannya, si pendengar akan memahami penghujungnya. Ada juga yang berpendapat bahwa maksudnya adalah suara dari hentakan sayap Malaikat Jibril.
Pembukuan Al-Quran
Dalam pertempuran Yamama, para sahabat penghafal Al-Quran banyak yang meninggal. Hal ini membuat kekhawatiran akan kelangsungan Al-Quran. Maka dari itu, para sahabat menuliskan ayat-ayat Al-Quran dalam bentuk lembaran. Lembaran tersebut kemudian dikumpulkan menjadi satu-kesatuan pada masa Abu Bakar ash Shiddiq.
ADVERTISEMENT
Abu Bakar mengundang Zaid bin Tsabit yang ditunjuk sebagai ketua pelakasana dalam pengumpulan lembaran-lembaran ayat Al-Quran. Namun terjadi penolakan dari Zaid. Beliau menolak dengan berkata di depan Abu Bakar dan Umar, “Bagaiman kalian akan melakukan satu hal yang dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melaksanakan dan memberikan janji tentang hal seperti itu?”
Abu Bakar terus berusaha memberikan pemahaman kepada Zaid mengenai penyusunan Mushaf. Pada akhirnya Zaid menyetujui ide yang diberikan Abu Bakar.
Zaid dibantu para sahabat lainnya untuk mengumpulkan ayat-ayat menjadi kesatuan. Misi tersebut berlanjut hingga masa khalifah Utsaman bin Affan. Meski demikian, terdapat banyak perselisihan mengenai penulisan Al-Quran.
Menindak lanjuti perselisihan tersebut, Utsman mengutus Hafshah yang merupakan putri Rasulullah membawa salinan dari Hudzaifah untuk diberikan kepada Zain bin Tsabit yang dibantu sahabat lainnya.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana dari sebuah hadits,
ADVERTISEMENT
Dengan turunnya Al-Quran, kita dapat belajar tentang bagaimana sejarahnya yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pembukuan Al-Quran sangat bermanfaat untuk semua umat Islam di seluruh dunia. Jika tidak dibukukan, bagaimana kita bisa membaca dan mempelajari kitab suci ini?(MZM)