Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Februari 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Sejarah Wayang Beber yang Berasal dari Pacitan
26 Januari 2024 19:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tidak banyak yang mengetahuinya, namun wayang beber termasuk wayang tertua di Indonesia. Oleh karena itu, generasi muda wajib mengetahui kesenian ini agar bisa tetap lestari.
Wayang Beber Merupakan Jenis Karya Ilustrasi yang Berasal dari Pacitan
Wayang beber merupakan jenis karya ilustrasi yang berasal dari Pacitan. Mengutip dari Potret Negeriku: Kebudayaan Unik, Redaksi Bobo (2021:98-99), wayang beber adalah salah satu wayang tua di Indonesia yang sudah ada sebelum wayang kulit diciptakan.
Berbeda dengan wayang kulit, wayang beber berwujud seperti lukisan. Wayang beber digambar di atas lembaran atau beberan. Lembaran yang digunakan bisa kertas atau kain.
Wayang beber diperkirakan sudah ada sejak zaman Majapahit. Pada masa itu, wayang ini dilukis di atas daun lontar. Wayang ini juga pernah dilukis di dluang, yaitu kertas yang terbuat dari serat kulit kayu. Saat ini, wayang beber biasanya dilukis di atas kain mori.
ADVERTISEMENT
Wayang beber berkembang di daerah Donorojo, Pacitan , Jawa Timur. Dahulu, wayang ini diwariskan secara turun temurun dan dalangnya harus berasal dari keturunan dalang pertama. Hal ini mengakibatkan perkembangan wayang ini sangat lambat.
Pada zaman Kerajaan Majapahit, lembaran wayang beber dipasangkan kayu pada tiap ujungnya. Tongkat kayu tersebut bisa mempermudah penggulungan, penyimpanan, serta pementasan wayang.
Pada zaman Kesultanan Demak atau sekitar tahun 1518, wayang beber mulai dimodifikasi menjadi ilustrasi manusia dan hewan yang dibuat miring. Wayang beber lalu dikembangkan oleh Wali Songo karena ada ketidaksesuaian dengan ajaran agama Islam.
Pada tahun 1690, wayang beber dibuat dengan lakon Joko Kembang Kuning oleh Kerajaan Kartasura. Sayangnya, wayang beber terpecah karena peristiwa pemberontakan yang terjadi di Kerajaan Kartasura pada tahun 1735.
ADVERTISEMENT
Pemberontakan tersebut membuat keluarga kerajaan mengungsi dan membawa semua perlengkapan wayang beber. Sebagian keluarga kerajaan ada yang mengungsi ke Gunungkidul, Yogyakarta dan sebagian lainnya mengungsi ke Pacitan.
Wayang beber merupakan jenis karya ilustrasi yang berasal dari Pacitan. Sejarah singkat mengenai wayang beber bisa dipelajari untuk menambah pengetahuan tentang kesenian wayang. (KRIS)