Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Sinopsis Cerita Rakyat Timun Mas yang Berasal dari Tanah Jawa
20 Januari 2023 18:44 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ada banyak sekali cerita rakyat di Indonesia yang berhubungan dengan sejarah maupun peristiwa masa lalu baik yang sifatnya fiksi maupun non fiksi. Nah, kali ini akan dibahas terkait sinopsis cerita rakyat Timun Mas yang berasal dari tanah Jawa.
Pengertian Teks Sinopsis
Mari kita lihat terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan teks sinopsis.
Dikutip dari buku CMS Cara Menguasai Soal Bahasa Indonesia SMA dan MA karya Tomi Rianto, (Bumi Aksara) dijelaskan teks resensi atau sinopsis adalah teks yang memberikan ulasan atau kupasan dan memberikan pertimbangan mengenai karya orang lain tentang kelemahan, keunggulan, dan kelayakan buku tersebut dibaca oleh pembaca, pendengar, atau penonton. Karya yang biasa diresensi antara lain buku, gambar, musik dan film.
ADVERTISEMENT
Sinopsis Cerita Rakyat Timun Mas
Setelah mengerti mengenai pengertian teks sinopsis atau resensi, selanjutnya akan dibahas terkait contohnya. Salah satu contoh dari teks ini adalah sinopsis cerita rakyat timun mas yang berasal dari tanah jawa. Berikut cerita singkatnya.
Cerita ini bermula dari Mbak Sirni yang merupakan seorang janda dan sedang menginginkan seorang anak supaya dapat membantunya bekerja. Suatu hari, ia didatangi raksasa yang akan memberinya anak. Syaratnya, saat anak tersebut berumur 17 tahun harus diserahkan kembali padanya untuk disantap.
Mbok Sirni Setuju. Raksasa memberi biji mentimun agar ditanam dan dirawat. Setelah dua minggu, salah satu dari mentimun yang ditanam tersebut berbuah paling besar dan berkilau keemasan.
Lalu, Mbok Sirni membelah timun tersebut dengan hati-hati. Tanpa diduga, isi mentimun itu adalah seorang bayi cantik yang diberi nama Timun Mas. Waktu berlalu, Timun Mas tumbuh menjadi gadis nan jelita. Suatu hari datang raksasa untuk menagih janjinya. Mbok Sirni amat takut kehilangan Timun Mas, ia mengulur janji supaya raksasa datang dua tahun lagi.
ADVERTISEMENT
Raksasa menyetujui. Ia berpikir semakin dewasa, Timun Mas semakin enak disantap. Mbok Sirni semakin sayang sama Timun Mas. Di sisi lain, ia merasa cemas dan sedih kalau teringat janjinya. Suatu malam Mbok Sirni bermimpi. Dalam mimpinya itu disebutkan bahwa agar anaknya selamat maka ia harus menemui petapa di Gunung Gundul.
Tanpa berpikir panjang, paginya Mbok Sirni langsung pergi ke Gunung Gundul bertemu pertapa yang memberinya empat buah bungkusan kecil, yaitu biji mentimun, jarum, garam, dan terasi sebagai penangkal. Sesampai di rumah, Mbok Sirni memberikan keempat bungkusan dari petapa tadi kepada Timun Mas dan memintanya berdoa.
Paginya raksasa datang lagi untuk menagih janji. Timun Mas diminta keluar melalui pintu belakang oleh Mbok Sirni. Raksasa melihat Timun Mas keluar dari pintu belakang, ia mengejarnya. Dalam pelariannya, Timun Mas teringat dengan keempat bungkusan yang disimpannya. Ia pun menebar biji mentimun di hutan. Ajaib, biji mentimun menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya.
ADVERTISEMENT
Raksasa memakan buah mentimun yang menambah tenaganya. Lalu Timun Mas menabur jarum. Dalam sekejap, jarum berubah menjadi pohon-pohon bambu yang sangat tinggi dan tajam. Pohon tersebut melukai kaki raksasa, namun raksasa terus mengejar dengan kaki berdarah-darah.
Melihat raksasa masih mengejarnya, Timun Mas membuka bungkusan garam dan menaburkannya. Seketika, hutan menjadi lautan luas. Raksasa mampu melewatinya. Terakhir, Timun Mas membuka terasi, seketika terbentuklah lautan yang mendidih. Raksasa tidak mampu menyelamatkan diri, ia meninggal dalam lautan lumpur itu. Akhirnya, Timun Mas mengucap syukur dan dia bisa hidup bahagia dengan Mbok Sirni.
Demikian adalah sinopsis cerita rakyat Timun Mas yang berasal dari tanah Jawa, cerita ini cocok diceritakan pada anak-anak. (WWN)