Konten dari Pengguna
Sinopsis Tetralogi Pulau Buru Pramoedya Ananta Toer untuk Pencinta Sastra
19 September 2025 18:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
Kiriman Pengguna
Sinopsis Tetralogi Pulau Buru Pramoedya Ananta Toer untuk Pencinta Sastra
Pencinta sastra perlu mengetahui sinopsis Tetralogi Pulau Buru Pramoedya Ananta Toer. Ini informasi selengkapnya.Berita Terkini
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tetralogi Pulau Buru adalah karya sastra yang terkenal di Indonesia. Banyak pencinta sastra yang mencari sinopsis Tetralogi Pulau Buru Pramoedya Ananta Toer sebelum memutuskan untuk membeli novel-novel tersebut.
ADVERTISEMENT
Sinopsis berisi ringkasan tentang cerita dalam sebuah buku. Adanya sinopsis dapat membantu pembaca untuk mengetahui cerita dalam buku secara garis besar.
Ketahui Sinopsis Tetralogi Pulau Buru Pramoedya Ananta Toer
Indonesia memiliki banyak penulis legendaris. Salah satunya yang paling terkenal adalah Pramoedya Ananta Toer. Dikutip dari buku Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer, Toer (2001), menulis sejak di bangku sekolah dasar, hingga kini Pramoedya Ananta Toer telah menghasilkan tidak kurang dari 35 buku, fiksi maupun nonfiksi.
Karya Pramoedya Ananta Toer yang paling terkenal adalah Tetralogi Buru atau Tetralogi Pulau Buru. Sebutan tersebut lahir karena novel tersebut diselesaikan oleh Pramoedya Ananta Toer saat sedang ditahan di Pulau Buru tahun 1965-1979.
Tetralogi Pulau Buru berisi empat buah novel, di antaranya adalah Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. Keempat novel tersebut adalah karya sastra yang sangat terkenal di tanah air.
ADVERTISEMENT
Tak mengherankan jika banyak yang penasaran dengan sinopsis Tetralogi Pulau Buru Pramoedya Ananta Toer. Berikut sinopsisnya.
1. Bumi Manusia
Bumi Manusia adalah seri pertama dalam Tetralogi Pulau Buru. Bumi Manusia menceritakan tentang Minke, seorang priyayi yang bersekolah di HBS. Pada saat itu, hanya keturunan Eropa yang dapat bersekolah di HBS.
Meskipun pribumi, Minke memiliki keahlian dalam menulis. Bahkan, tulisannya dimuat dalam koran Belanda. Minke kemudian bertemu dengan Annelies. Seorang perempuan campuran Jawa dan Belanda, anak dari Nyai Ontosoroh dan tuan Mellema. Keduanya kemudian saling jatuh cinta dan harus menghadapi berbagai kesulitan.
2. Anak Semua Bangsa
Pada seri kedua ini, Minke dan Annelies yang sudah menikah harus berpisah. Annelies dibawa paksa untuk pergi ke Belanda. Nyai Ontosoroh tidak tinggal diam dan mengirim Panji Darman atau Jan Dapperste, teman sekolah Minke di HBS untuk memantau keadaan Annelies.
ADVERTISEMENT
Minke yang ditinggal di Indonesia tak hanya diam. Minke belajar tentang banyak hal kepada Nyai Ontosoroh. Seperti menjalankan bisnis, urusan hukum, dan inspirasi untuk menulis.
3. Jejak Langkah
Minke pergi ke Batavia untuk bersekolah di STOVIA. Selama menjalani pendidikan, Minke harus tinggal di asrama. Istrinya, Annelies Mellema telah meninggal dunia. Minke kemudian berkenalan dengan An San Mei, seorang perempuan Tionghoa. Akhirnya, Minke meniki Ang San Mei. Setelah menikah, pikiran Minke tentang gerakan revolusi semakin terbuka. Minke juga semakin kritis terhadap kolonialisme.
4. Rumah Kaca
Novel ini ditulis dari sudut pandang Jacques Pangemanann, polisi kolonial Belanda keturunan Minahasa. Pada novel ini, diceritakan bahwa Minke diawasi sangat ketat oleh kepolisian Hindia Belanda. Minke juga akhirnya harus diasingkan ke sebuah pulau di Maluku Utara.
ADVERTISEMENT
Jacques yang seorang polisi menyadari bahwa Minke bukanlah musuh sebenarnya. Musuhnya adalah dinamika sosial yang saat itu tengah bangkit.
Baca juga: Sinopsis Novel Dilan 1990 untuk Pembaca Baru
Itu tadi adalah sinopsis Tetralogi Pulau Buru Pramoedya Ananta Toer secara singkat. Tertarik untuk membaca keempat novel tersebut? (FAR)

