Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Sistematika Proposal Karya Ilmiah yang Baik dan Benar
30 Januari 2024 21:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam dunia akademis, penyusunan proposal karya ilmiah adalah langkah awal dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan penelitian atau kegiatan ilmiah lainnya. Sebagai penyusun, tentunya harus bisa sebutkan sistematika proposal karya ilmiah yang benar.
ADVERTISEMENT
Sebuah proposal yang baik dan benar tidak hanya memenuhi unsur-unsur formal, tetapi juga mampu memberikan gambaran yang jelas dan meyakinkan tentang tujuan, relevansi, serta metode yang akan digunakan.
Sebutkan Sistematika Proposal Karya Ilmiah
Mengutip dari buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Tugas Akhir, Skripsi, Dan Tesis, Dr. Preatmi Nurastuti, S.E., M.M, dkk, (2022), proposal karya imiah marupakan tulisan yang harus dibuat oleh peneliti sebelum melakukan kegiatan penelitian. Sebagai penulis, tentunya harus bisa sebutkan sistematika proposal karya ilmiah yang benar.
Sistematika proposal karya ilmiah memiliki peran utama dalam memandu penyusun untuk menyajikan informasi dengan runtut dan terstruktur. Inilah beberapa struktur sistematika proposal karya ilmiah yang harus diketahui.
1. Latar Belakang
Mendeskripsikan keadaan, kejadian, atau hal-hal yang melatarbelakangi pelaksanaan kegiatan atau penelitian. Contohnya gambaran umum kondisi mading sekolah yang perlu dievaluasi dalam proposal penelitian kadar keilmiahan di mading sekolah.
ADVERTISEMENT
2. Masalah dan Tujuan
Merumuskan secara jelas permasalahan yang dihadapi dan tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan atau penelitian. Misalnya, fokus penelitian tentang keilmuan isi tulisan para siswa dan tujuan meningkatkan kualitas mading sekolah.
3. Ruang Lingkup Kegiatan
Menjelaskan batasan dan ruang lingkup kegiatan yang akan dilakukan. Hal ini membantu memfokuskan upaya dan sumber daya. Contohnya menyusun mading sekolah kelas di SMA.
4. Kerangka Teoritis dan Hipotesis
Membahas teori atau hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah yang diangkat. Serta merumuskan hipotesis sebagai prediksi hasil penelitian. Contohnya kerangka berupa teori komunikasi ilmiah dan hipotesis terkait peningkatan keilmuan siswa.
5. Metode Ilmiah
Metode ilmiah menjelaskan dengan rinci bagaimana kegiatan atau penelitian akan dilakukan. Termasuk teknik pengumpulan data, analisis data, dan validasi data. Misalnya, menggunakan metode deskriptif dan teknik observasi untuk menilai keilmuan tulisan siswa.
ADVERTISEMENT
6. Pelaksana Kegiatan
Memberikan daftar personalia atau tim pelaksana kegiatan beserta pendidikan dan keahlian mereka. Contohnya panitia penyusunan mading sekolah yang terdiri dari siswa dan guru pembimbing.
7. Fasilitas
Mengidentifikasi fasilitas yang diperlukan dalam kegiatan atau penelitian. Contohnya penggunaan ruang kelas, peralatan tulis, atau teknologi informasi untuk penyusunan mading sekolah.
8. Keuntungan dan Kerugian
Membahas secara transparan manfaat dan risiko yang mungkin timbul dari kegiatan atau penelitian tersebut. Contohnya keuntungan berupa peningkatan keilmuan siswa, sementara kerugian mungkin terkait dengan keterbatasan sumber daya.
9. Lama Waktu Kegiatan
Menentukan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan atau penelitian. Misalnya, waktu penyusunan mading sekolah kelas di SMA.
10. Jadwal Kegiatan
Merinci pembagian waktu berdasarkan rencana kegiatan yang sedang dilaksanakan. Contohnya jadwal penyusunan mading sekolah yang mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
ADVERTISEMENT
11. Anggaran Dana
Menyusun rincian biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan atau penelitian. Contohnya biaya upah panitia, biaya umum, dan biaya perlengkapan untuk penyusunan mading sekolah.
12. Daftar Pustaka
Opsional, tetapi penting untuk memberikan referensi kepada sumber-sumber yang digunakan dalam merumuskan proposal. Misalnya, merujuk pada penelitian terdahulu atau teori-teori yang mendukung kerangka teoritis.
Setelah memahami penjelasan di atas, tentunya bisa memahaminya dan sebutkan sistematika proposal karya ilmiah. Pemahaman terhadap unsur-unsur sistematika tulisan proposal karya ilmiah yang baik dan benar merupakan langkah awal menuju keberhasilan. (RIZ)