Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Sumber Resmi Data Hasil Pantauan Aktivitas Gunung Api di Indonesia
9 Februari 2023 18:57 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah negara dengan gunung api aktif terbanyak di dunia, sehingga pemantauannya dilakukan selama 24 jam. Data hasil pantauan aktivitas gunung api dilaporkan ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Simak ulasannya dalam artikel berikut ini.
ADVERTISEMENT
Laporan Data Hasil Pantauan Aktivitas Gunung Api Dilaporkan ke PVMBG
Gunung api aktif memiliki ancaman erupsi yang dapat membahayakan mahluk hidup. Pengertian erupsi dapat ditemukan dalam buku Materi dan Panduan Permainan Ular Tangga pada Materi Bencana Alam yang disusun oleh Siska Dwi Utami (2022:12). Dijelaskan dalam buku tersebut, erupsi adalah istilah letusan gunung berapi yang merupakan bagian dari aktivitas vulkanik.
Berdasarkan Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), tindakan yang dapat dilakukan sebelum terjadi bencana letusan gunung api adalah pemantauan aktivitas gunung api selama 24 jam menggunakan alat pencatat gempa (seismograf). Data hasil pantauan aktivitas gunung api dilaporkan ke PVMBG di Bandung dengan menggunakan radio komunikasi SSB.
ADVERTISEMENT
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api akan menyampaikan laporan bulanan ke Pemda setempat. Data yang dilaporkan mencakup jenis dan sifat bahaya gunung api, serta lokasi daerah rawan bencana.
Dari data tersebut, akan dapat dilakukan penyuluhan dan sosialisasi arah penyelamatan diri, lokasi pengungsian, dan pos penanggulangan bencana.
Penyebab Bencana Letusan Gunung Api
Adapun penyebab bencana letusan gunung api adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Laporan data hasil pantauan aktivitas gunung api dilaporkan ke PVMBG sebagai sumber resmi. Data yang dilaporkan bersifat real-time processing, artinya pemrosesan data tidak boleh ditunda, karena waktu yang kritis dan dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal.(DK)