Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Surat Al Kafirun dan Artinya Tentang Toleransi Beragama
1 Desember 2020 19:52 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Surat Al Kafirun dan artinya menjadi salah satu surat pendek yang paling mudah diamalkan karena uratnya yang hanya terdiri dari 6 ayat singkat. Biasanya surat Al Kafirun menjadi salah satu rangkaian surat pendek yang dihafalkan anak-anak saat di bangku sekolah dasar. Untuk dapat mengetahui bagaimana penjelasan surat Al Kafirun dan artinya, mari kita simak terlebih dahulu bagaimana surat Al Kafirun dan artinya dalam Al Quran.
ADVERTISEMENT
Surat Al Kafirun dan Artinya Secara Singkat
Surat Al Kafirun yang berarti orang-orang kafir ini merupakan surat yang ditujukan kepada orang-orang kafir yang berusaha untuk memengaruhi orang-orang islam untuk mengikuti jejak mereka. Namun dengan turunnya surat ini, Rasulullah menegaskan bahwa Beliau tidak akan pernah mengikuti agama orang-orang kafir dan nenek moyangnya. Berikut ini adalah surat Al Kafirun dan artinya:
Surat Al Kafirun dan Artinya
Dari surat Al - Kafirun ayat 1-6 yang telah dipaparkan tersebut, dapat disimpulkan bahwa arti dan kandungan dari surat Al Kafirun adalah tentang pernyataan umat muslim tidak akan pernah menyembah apa yang disembah oleh orang kafir. Tak hanya itu, surat ini juga menegaskan bahwa sesembahan yang disembah oleh orang kafir tentu berbeda dengan apa yang disembah oleh orang islam. Hal ini jelas ditegaskan dengan ayat yang diulang-ulang dalam surat ini.
ADVERTISEMENT
Surat Al kafirun ini juga mengandung arti bahwa sesama umat beragama kita harus saling menghormati dan toleransi dalam menjalani kehidupan beragama. Dengan menghormati perbedaan keyakinan antara satu dengan yang lain ini kehidupan bermasyarakat dan beragama dapat dijalani dengan aman dan tentram tanpa keributan dan kerusuhan yang tak diinginkan.
Tentu saja ajaran toleransi ini bukanlah tanpa maksud dan tujuan. Jika perbedaan keyakinan yang ada di dunia ini dapat dihormati satu sama lainnya maka tentu akan tercipta kehidupan bermasyarakat dan beragama yang aman dan tentram. (DA)