Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Syarat Puasa Ramadhan menurut Alquran dan Hadits
2 April 2023 17:14 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa saja syarat puasa Ramadhan? Setiap ibadah pasti memiliki syarat-syarat tertentu dalam pelaksanaannya. Hal ini juga berlaku pada ibadah puasa Ramadhan. Setiap muslim yang sehat, baligh, dan berakal wajib menunaikan amalan ini.
ADVERTISEMENT
Syarat-syarat puasa telah tertuang dalam Alquran dan hadits. Agar lebih termotivasi dalam melaksanakan amalan ini, simak penjelasan berikut.
Syarat Puasa Ramadhan
Mengutip buku Ramadhan - Rembulan yang Dirindu oleh Muhammad Muhsin Muiz (2015), seseorang yang telah menjalankan syarat-syarat sah puasa, namun belum memenuhi syarat wajib puasa, maka ibadahnya tidak akan sah atau bahkan sia-sia menurut jumhur ulama. Adapun syarat wajib berpuasa di antaranya sebagai berikut:
1. Beragama Islam
Syarat puasa yang pertama yakni beragama Islam. Barang siapa yang yang tidak mengimani Islam, maka tidak berkewajiban menjalankan ibadah puasa. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an , : “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," (QS Al-Baqarah ayat 183).
ADVERTISEMENT
2. Baligh
Syarat wajib puasa yang selanjutnya adalah sudah baligh. Laki-laki yang sudah baligh ditandai dengan mimpi basah dan keluarnya air mani. Sedangkan tanda baligh bagi wanita adalah keluarnya darah haid. Meskipun demikian, umumnya para orang tua muslim sudah melatih putra-putrinya melaksanakan puasa sejak usia dini.
3. Berakal
Orang yang memiliki akal adalah orang yang mampu membedakan hal yang benar dan salah serta hal yang haram dan halal. Orang yang tidak berakal disebut juga dengan gila, sehingga mereka tidak diwajibkan berpuasa.
4. Sehat
Syarat puasa yang berikutnya adalah sehat dan bugar. Mereka yang memiliki riwayat penyakit tertentu yang dapat membahayakan nyawa jika berpuasa, maka tidak wajib menjalankan puasa. Allah SWT berfirman:
Artinya: "...Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain..." (QS Al Baqarah ayat 185).
ADVERTISEMENT
6. Tidak sedang dalam perjalanan
Syarat puasa yang berikutnya bukanlah musafir atau tidak sedang dalam perjalanan. Hal ini mengacu pada Surat Al-Baqarah ayat 185 yang dijelaskan di atas.
7. Suci dan Haid dan Nifas
Bagi wanita yang tengah mengalami haid atau nifas, maka tidak diwajibkan untuk berpuasa. Dasar hukumnya mengacu pada hadits yang diriwayatkan Aisyah ra:
"Kami (wanita yang haid atau nifas) diperintahkan untuk mengqadha puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha shalat”.
Syaraat puasa Ramadhan yang dijelaskan di atas berlaku bagi setiap umat muslim tanpa terkecuali. Dengan berpedoman pada Alquran dan hadits , niscaya setiap muslim dapat berjalan ke arah kebenaran. (DLA)