Konten dari Pengguna

Syarat Tinggi Hilal dan Cara Melihatnya untuk Menentukan Awal Ramadan

Berita Terkini
Penulis kumparan
3 Maret 2025 18:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Syarat Tinggi Hilal. Sumber: Pexels/Lucian Cornea
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Syarat Tinggi Hilal. Sumber: Pexels/Lucian Cornea
ADVERTISEMENT
Syarat tinggi hilal digunakan untuk menetapkan hari pertama Ramadan. Hilal dianggap memenuhi syarat jika telah mencapai posisi ketinggian tertentu.
ADVERTISEMENT
Hilal tidak dapat ditentukan dengan sembarangan. Oleh karena itu, hilal diamati di banyak titik lokasi di seluruh Indonesia.

Ketahui Syarat Tinggi Hilal

Ilustrasi Syarat Tinggi Hilal. Sumber: Pexels/Rubis
Dikutip dari buku Penanggalan Islam, Bashori (2013:96), dari tinjauan bahasa, Al-Qur’an/tafsir, sunah dan tinjauan sains, pendapat rukyat menyatakan bahwa hilal adalah bulan sabit yang cahayanya lembut laksana benang yang tampak dan terlihat dari Bumi dengan mata di awal bulan, sesaat setelah terbenamnya Matahari di hari telah terjadinya ijtimak atau konjungsi, sebagai tanda datangnya bulan baru.
Hilal merupakan penanda awal bulan dalam kalender Islam. Hilal digunakan untuk menetapkan bulan-bulan tertentu, khususnya Syawal dan Ramadan.
Hari pertama bulan Ramadan ditentukan jika hilal telah memenuhi syarat. Syarat atau kriteria tersebut ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Syarat hilal adalah minimum 3° dan sudut elongasi minimum 6,4°.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2025 ini, penetapan hilal berdasarkan sidang Isbat 1 Ramadan 1446 Hijriah yang dipimpin oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar. Sidang isbat secara mufakat menetapkan Ramadan jatuh pada tanggal 1 Maret 2025.

Cara Melihat Hilal untuk Menentukan Ramadan

Ilustrasi Syarat Tinggi Hilal. Sumber: Pexels/Zelch
Melihat hilal dapat dilakukan dengan dua metode. Berikut metode atau cara-caranya.

1. Rukyatul Hilal

Cara pertama adalah rukyatul hilal. Rukyatul hilal merupakan metode untuk melihat hilal secara langsung menggunakan mata telanjang atau teleskop. Pengamatan hilal dengan cara ini dilakukan pada hari ke-29 bulan berjalan, setelah Matahari terbenam.
Jika hilal terlihat, maka bulan baru akan dimulai keesokan harinya. Namun, jika tak terlihat, maka bulan akan digenapkan menjadi 30 hari.
Rukyatul hilal dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktornya sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

2. Hisab

Cara kedua adalah hisab. Hisab merupakan metode perhitungan secara astronomis berdasarkan data peredaran bulan dan Matahari. Metode yang satu ini digunakan oleh Muhammadiyah.
Jadi, syarat tinggi hilal adalah minimum 3° dan sudut elongasi minimum 6,4. Kriteria tersebut ditentukan oleh MABIMS. Jika hilal telah terlihat, maka bulan yang baru akan dimulai. (FAR)