Syarat Wajib Zakat Fitrah Menurut Ajaran Agama Islam

Syarat wajib zakat fitrah. Sumber: flickr.com

Saat ini kita sudah memasuki akhir bulan ramadhan. Sebagai umat muslim, selain menjalankan ibadah puasa, kita juga diwajibkan untuk membayar zakat fitrah sebelum melaksanakan sholat idul fitri. Hukum membayar zakat fitrah bagi umat muslim adalah wajib. Oleh karena itu, setiap muslim perlu mengetahu syarat wajib zakat fitrah menurut ajaran agama islam.

Zakat fitrah termasuk ke dalam rukun islam yang harus ditunaikan oleh setiap muslim. Selain itu, membayar zakat fitrah juga dapat menyempurnakan ibadah kita di bulan ramadhan. Rasulullah SAW pernah bersabda sebagai berikut.

“Islam dibangun di atas 5 tiang pokok, yaitu kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan ramadhan, dan naik haji bagi yang mampu.”

Syarat Wajib Zakat Fitrah Menurut Ajaran Agama Islam

Berikut adalah syarat wajib zakat fitrah yang dikutip dari buku Fikih Zakat, Sedekah, dan Wakaf milik Dr. Qodariah Barkah, Peny Cahaya Azwari, dan Saprida.

1. Beragama islam dan merdeka

2. Menemui dua waktu, yakni di antara bulan ramadhan dan syawal

3. Memiliki harta yang lebih dari kebutuhan sehari-hari untuk diri sendiri dan keluarga.

Selain syarat wajib, ada pula syarat tidak wajib zakat fitrah yang perlu Anda ketahui antara lain sebagai berikut.

1. Orang yang meninggal sebelum terbenamnya matahari pada akhir ramadhan

2. Anak yang lahir setelah matahari terbenam pada akhir ramadhan

3. Orang yang baru saja masuk agama Islam setelah matahari terbenam pada bulan ramadhan

4. Tanggungan istri yang baru dinikahi setelah matahari terbenam pada akhir bulan ramadhan

Rukun Zakat Fitrah

Selain syarat zakat fitrah, Anda juga perlu mengetahui rukun zakat fitrah.

a. Berniat saat akan menunaikan zakat fitrah baik hanya di dalam hati maupun diucapkan dengan lisan.

b. Terdapat muzakki atau orang yang wajib membayar zakat fitrah.

c. Terdapat mustahik atau orabg yang menerima zakat fitrah.

d. Terdapat harta yang akan dizakatkan, bisa berupa hasil perdagangan, pertanian, maupun penghasilan. (AS)