Konten dari Pengguna

Taddabur Surah Abasa Ayat 1-42 tentang Teguran Nabi Muhammad SAW

Berita Terkini
Penulis kumparan
29 September 2021 9:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Surah Abasa ayat 1-42. Sumber: https://www.freepik.com/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Surah Abasa ayat 1-42. Sumber: https://www.freepik.com/
ADVERTISEMENT
Alquran adalah kitab umat Islam sebagai pedoman hidup beragama dan berperilaku. Alquran juga menjelaskan berbagai berbagai macam permasalahan. Salah satu hal yang perlu dikehui umat Islam adalah Surah Abasa yang menjelaskan tentang teguran kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
ADVERTISEMENT

Taddabur Surah Abasa Ayat 1-42 dan Teguran Nabi Muhammad SAW

Surah Abasa adalah surah ke 80 dalam Alquran tegolong surah Makkiyah yang terdiri dari 42 ayat. Dinamakan Surah Abasa (bermuka masam) karena Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bermuka masam terhadap seorang tuna netra dari Bani Umayyah. Sebagaimana yang dikutip dari buku berjudul Ensiklopedi Sunnah dan Syiah Jilid 1 karangan Prof. Dr. Ali Ahmad As-Salus (2011: 648), Surah Abasa turun mengenai seorang laki-laki dari Bani Umayyah yang berdiri bersama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tatkala Ibnu Ummi Maktrum datang, dia menjau darinya lalu dia menarik nafas dan wajahnya berubah masam, dan dia juga memalingkan wajah darinya. Allah mengisahkan itu dan mengingkari belaan atasnya.
ADVERTISEMENT
Adapun taddabur Surah Abasa ayat 1-42 tentang teguran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam tafsir Ibnu Katsir diantaranya:
Ayat 1-16
Allah SWT menegur Nabi Muhammad shallallhu ‘alaihi wa sallam, karena telah mengabaikan Abdullah bin Ummi Maktum yang buta. Sebab mendekati pemuka Quraisy. Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk tidak boleh mengkhususkan peringatan terhadap seseorang tertentu, melainkan harus menyamakan di antara semuanya. Dalam hal ini tidak membedakan antara orang yang mulia dan orang lemah.
Ilustrasi Alquran Surah Abasa. Sumber: https://www.freepik.com/
Ayat 17-32
Pada ayat ini menjelaskan alasan terdapat manusia kafir dan tidak menyembah kepada Allah SWT. Padalah manusia diciptakan untuk menyembah Allah. Selain itu, manusia sprema yang tumbuh dalam rahim ibu. Sesudah manusia hidup, Allah akan mengambil ruhnya atau meninggal dunia dan mengkuburkannya serta membangkitaknya untuk mempertangung jawabkan perbuatannya selama di dunia.
ADVERTISEMENT
Allah SWT telah menunjukkan kebenaran supaya manusia menyembah kepada-Nya dengan adanya tetasan air dari awan agar buah dan sayuran tumbuh dan dikonsumsi manusia.
Ayat 33-42
Malaikat Israfil akan meniupkan sangkar kala kedua kalinya. Para manusia akan berlarian tanpa peduli saudara dan keluarganya. Sehingga mereka disibukan dengan urusan sendiri-sendiri. Pada hari kiamat, terdapat dua kelompok dalam padang mahsyar, yaitu orang-orang mukanya berseri-seri (bercahaya) dan orang-orang yang tertutupi debu (tetutup oleh kegelapan). Orang-orang yang tertutupi dengan kegelapan adalah orang-orang kafir dan durhaka dalam amal perbuatan.
Surah Abasa ayat 1-42 menjelaskan tenteng teguran kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah menghiraukan seorang tuna netra. Selain itu Surah Abasa memberitahukan tentang orang-orang kafir pada hari kiamat. (MZM)
ADVERTISEMENT